Jika Terpilih Jadi Ketua Umum Golkar Bakal Mundur dari Menteri? Ini Kata Airlangga
Presiden Joko Widodo umumnya menghendaki para menterinya fokus bekerja, sehingga diimbau untuk melepas jabatan partai.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Golkar Airlangga Hartarto enggan menjawab saat ditanya apakah dirinya akan mundur dari jabatan Menteri Perindustrian, jika nantinya terpilih sebagai ketua umum melalui musyawarah nasional luar biasa (munaslub).
Presiden Joko Widodo umumnya menghendaki para menterinya fokus bekerja, sehingga diimbau untuk melepas jabatan partai.
"Pertama, kita tunggu munaslub dulu dan kita melihat hasil dari munaslub. Kedua, mengenai posisi kabinet itu hak prerogatif Bapak Presiden," kata Airlangga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2017).
Baca: MKGR: Siapapun Terpilih sebagai Ketua Umum Golkar Wajib Bantu Setya Novanto
Airlangga menambahkan, yang terpenting saat ini adalah ia telah mendapat izin dari Presiden Jokowi untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar.
Saat ditanya timbal balik apa yang akan diberikan kepada Presiden Jokowi jika ia terpilih menjadi ketua umum, Airlangga kembali enggan menjawab.
Ia menilai permohonan izin yang dimintanya kepada Presiden semata-mata karena posisinya sebagai menteri yang merupakan pembantu Presiden.
Karena itu, ia mengatakan, sebaiknya semua pihak bersabar menunggu munaslub yang nantinya akan digelar pertengahan Desember.
"Jadi pertama, calon itu menjadi resmi sesudah ada munaslub. Nah, dalam munaslub itu ada periode pendaftaran. Jadi kita tunggu sampai di sana," ucap dia.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Jika Jadi Ketum Golkar, Airlangga Pasrahkan Jabatan Menteri ke Jokowi