Politikus Senior Golkar Tagih Janji Setya Novanto Mundur
Politisi Senior Golkar, Happy Bone Zulkarnain menyambut baik adanya niatan Setya Novanto untuk mundur dari jabatannya
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Senior Golkar, Happy Bone Zulkarnain menyambut baik adanya niatan Setya Novanto untuk mundur dari jabatannya karena terseret kasus dugaan korupsi e-KTP di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kalau memang Setya Novanto mau mundur itu bagus, itu bisa menjadi citra baik," ucap Happy Bone, di acara diskusi bertopik : Mencari Sosok Masa Depan Golkar, sabtu (2/12/2017) di Cikini, Jakarta Pusat.
Happy Bone melanjutkan kedepan yang perlu menjadi pertanyaan ialah, kapan waktu pasti Setya Novanto menyatakan diri mundur? Menurutnya lebih cepat maka lebih baik.
Baca: Panitia Klaim Reuni Alumni 212 Dihadiri 7,5 Juta Orang
"Tadi sudah disampaikan Setya Novanto ingin mundur. Lebih bagus lagi kalau perlu sekarang mengundurkan diri. Liat Ridwan Mukti, dia langsung bilang mundur jadi Gubernur Bengkulu dan DPD Partai Golkar Bengkulu. Ini contoh yang baik, dia tidak seret lembaga," ujar Happy Bobe.
Diketahui, Ridwan Mukti adalah politisi Partai Golkar yang menjadi tersangka di KPK atas kasus suap dua proyek jalan di kabupaten Rejang Lebong, provinsi Bengkulu.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan empat tersangka yakni Ridwan Mukti yang kala itu adalah Gubernur Bengkulu dan istrinya, Lili Martiani Maddari serta dua pengusaha Jhoni wijaya (Dirut PT SMS) dan Rico Dian Sari.
Uang sebesar Rp 1 miliar diduga diterima Lili di kediamannya, di kawasan Sidomulyo, Bengkulu. Sementara Rico Dian sari yang adalah bendahara DPD golkar Provinsi Bengkulu langsung ditangkap KPK setelah menyerahkan uang dalam kardus. Uang suap diduga diberikan PT SMS selaku pemenang proyek.
Usai ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Ridwan Mukti langsung meminta maaf pada rakyat Bengkulu dan mengajukan pengunduran diri sebagai Gubernur Bengkulu dan ketua DPD Partai Golkar Bengkulu.
Terakhir Happy Bone menyampaikan apabila Setya Novanto menyatakan mundur saat ini maka itu adalah bentuk kearifan.