Sekarang Bukan Gengsi Barang Mahal, Tapi Gengsi Destinasi Liburan
Era digital dan hadirnya medis sosial membuat pola konsumsi masyarakat pun berubah, dari belanja barang mahal menjadi belanja pengalaman.
TRIBUNNEWS.COM - Sangat jelas sekarang kita sudah memasuki era digital. Era dimana kehidupan dan kegiatan sehari-hari erat hubungannya dengan digitalisasi. Dari semua hal yang ada di era digitalisasi ini, yang paling menonjol adalah hadirnya media sosial.
Saking menonjolnya media sosial ini, sampai merubah pola konsumsi masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo ketika membuka Forum Kompas 100 CEO, forum yang mempertemukan para pemimpin dunia usaha atau CEO dan pejabat Negara, di Jakarta, Rabu (29/11/2017).
“Dengan adanya digitalisasi menyebabkan pergeseran pola konsumsi, dari belanja barang menjadi belanja pengalaman, wisata dan hiburan,” ungkapnya.
Medis sosial membuat orang-orang tidak lagi memandang barang-barang mewah sebagai sesuatu yang bergengsi. Melainkan, melihat kenangan, pengalaman, dan petualangan yang dibagikan di media sosial menjadi hal yang bergengsi. Pengalaman tersebut didapatkan melalui kegiatan berwisata dan memenuhi kebutuhan untuk gaya hidup lainnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kata Jokowi, konsumsi rumah tangga tumbuh mencapai 4,95-5,93 persen dengan komposisi pertumbuhan di sektor hotel dan restoran yang paling besar dengan total 5,87 persen.
Data inilah yang membuat Presiden Jokowi percaya, bahwa peluang bisnis daerah, sektor pariwisata dan lifestyle adalah dua sektor bisnis yang harus dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pemerintah maupun pelaku usaha, harus cepat tanggap dalam merespon peluang ini. Pemerintah sendiri sudah merespon fenomena ini dengan melakukan perbaikan infrastruktur di berbagai daerah, terutama di daerah tujuan wisata.
“Contoh, dua tahun lalu kita perluas dan kita perbaiki bandara Labuan Bajo. Sudah bisa terbang direct. Kemudian baru minggu lalu saya resmikan, bandara yang sudah puluhan tahun tidak pernah diapa-apakan, nggak dipakai. Kemudian kita perbaiki dan sudah kita resmikan, bandara silangit di Toba, menjadi bandara internasional,” jelasnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga memaparkan bahwa pemerintah juga sudah memperbaiki jaringan sinyal telekomunikai, dengan memasang kabel fiber optic di berbagai wilayah di tanah air. Dengan begitu, masyarakat yang tengah berlibur tetap bisa terhubung dan aktif di media sosial.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.