Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rotasi Jabatan Panglima TNI Berjalan Dengan Penunjukan Hadi Tjahjanto

"Pengajuan Hadi Tjahjanto juga menegaskan bahwa Presiden ingin mengembalikan rotasi kepemimpinan di TNI yang dijabat secara bergiliran dari tiga matra

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Rotasi Jabatan Panglima TNI Berjalan Dengan Penunjukan Hadi Tjahjanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo, menunjuk Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, bukan tanpa alasan.

Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Muradi, melihat setidaknya ada tiga alasan Presiden.

Sesuai dengan Undang-Undang (UU) nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, Presiden punya kewenangan untuk menunjuk seorang perwira tinggi TNI untuk diajukan sebagai calon panglima.

Baca: Pemuda Muhammdiyah Apresiasi Kebijakan Jokowi Ajukan KSAU Jadi Calon Panglima TNI

Satu pertimbangan presiden menurutnya adalah matra.

Hadi Tjahjanto adalah seorang perwira tinggi yang berasal dari TNI AU.

BERITA TERKAIT

"Pengajuan Hadi Tjahjanto juga menegaskan bahwa Presiden ingin mengembalikan rotasi kepemimpinan di TNI yang dijabat secara bergiliran dari tiga matra," ujar Muradi saat dihubungi.

Baca: Ini Surat Presiden Jokowi Minta Marsekal Hadi Tjahjanto Disetujui DPR Jadi Panglima TNI

Pascareformasi, jabatan Panglima TNI diserahkan bergilir kepada perwira-perwira tinggi di tingga matera.

Ada Laksamana Widodo Adi Sutjipto yang menjabat sebagai Panglima TNI pada tahun 1999- 2002.

Ia merupakan Panglima TNI pertama dari luar lingkungan TNI AD.

Ia digantikan Jenderal TNI Endriartono Sutarto yang menjabat pada tahun 2002-2006.

Baca: Ini Alasan Jokowi Usulkan ‎Satu Nama dan Pilih Hadi Tjahjanto Untuk Jadi Panglima TNI

Panglima TNI pertama yang berasal dari AU adalah Marsekal TNI Djoko Sutanyo yang menjabat pada tahun 2006-2007.

Setelahnya jabatan kembali lagi ke AD dengan ditunjuknya Jenderal TNI Djoko Santoso.
Laksamana TNI Agus Suhartono, adalah Jenderal dari TNI AL kedua yang menjabat sebagai Panglima TNI dengan masa jabatan 2010-2013.

Jabatan Panglima TNI dikembalikan ke AD dengan ditunjuknya Jenderal TNI Moeldoko yang menjabat pada 2013-2015 lalu.

Idealnya setelah Moeldoko, jabatan Panglima TNI diserahkan kembali ke TNI AU.

Baca: Mendikbud dan Panglima TNI Tanda Tangani Kerjasama Pendidikan dan Kebudayaan

Namun Presiden Joko Widodo justru menunjuk Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang juga berasal dari AD.

Jabatan Panglima TNI baru dikembalikan lagi kepada AU dengan penunjukan Hadi Tjahjanto saat ini.

"Hal ini juga menegaskan untuk memperkuat penekanan kepemimpinan di TNI bahwa kepemimpinan bergilir adalah bagian dari membangun soliditas antar angkatan," ujarnya.

Baca: Demokrat : Panglima TNI Nanti Jangan tergoda Rayuan Politik

Selain latar belakang Matra, menurut Muradi penunjukan Hadi Tjahjanto juga mempertimbangkan umur.

KSAU yang saat ini baru berumur 54 tahun, setidaknya masih memiliki lebih dari tiga tahun lagi, sebelum ia harus pensiun dari dinasnya di militer.

Dengan demikian ia setidaknya bisa menjabat sampai tahun 2021.

"Sehingga diharapkan akan mampu mengintegrasikan politik pertahanan sebagai bagian dari upaya menjaga kepentingan pertahanan negara," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas