KPK dan Komunitas Angkat Kearifan Lokal Rayakan Hari Antikorupsi di Bali
Acara puncak yang digelar di Lapangan Puputan Badung, Denpasar ini merupakan akhir dari rangkaian acara yang digelar sejak September lalu.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkolaborasi dengan komunitas di Bali menggelar puncak Festival Antikorupsi Komunitas 2017 dengan tema “Puputan! Lawan Korupsi”.
Acara puncak yang digelar di Lapangan Puputan Badung, Denpasar ini merupakan akhir dari rangkaian acara yang digelar sejak September lalu.
Acara ini digelar untuk merayakan Hari Antikorupsi Internasional. Dalam acara puncak ini, terdapat beberapa macam acara yang digelar bersamaan: pameran foto, pemutaran film antikorupsi, penampilan teater, musikalisasi puisi, dan konser musik.
Sebanyak 16 komunitas berkolaborasi dengan KPK dalam acara ini. Lima belas komunitas tersebut adalah Manikaya Kauci, Kampung Puisi Jati Jagat, Lingkara Photography, SAMAS Bali, Konsorsium Komunitas Pemerintah Kota Denpasar, Akar Rumput dan RDS, Bintang Gana, Seni Lawan Korupsi, Luden House, AJI Denpasar, Ruang Asah Tukad Abu, Plasticology, Sanggar Purbacaraka Universitas Udayana, Komunitas Djamur, Komunitas Pojok, dan Rumah Sanur.
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, mengatakan ini merupakan bentuk upaya pemberantasan korupsi dengan berkolaborasi dengan komunitas di Bali. Tema acara ini, kata dia, sangat membumi untuk mengedukasi masyarakat tentang isu antikorupsi.
“Mengangkat kearifan lokal Bali yang sudah ada sejak tahun 1800-an, ini menunjukkan perjuangan terhadap ketidakadilan sudah ada sejak dulu,” kata Saut di Lapangan Puputan Badung, Denpasar.
Puputan diangkat sebagai tema acara untuk merepresentasikan semangat/kesediaan/kerelaan/tanpa pamrih/pengorbanan dalam perjuangan melawan korupsi.
KPK mendasari kegiatan ini dengan empat nilai: jengah, keberanian, dedikasi, dan integritas. Empat nilai dasar tersebut mengandung dimensi masing-masing. Jengah mencerminkan sikap malu, sehingga tertantang untuk melakukan suatu perbaikan dan semangat pantang menyerah.
Keberanian menunjukkan kemampuan menjadi teladan dan menunjukkan keberanian secara transparan dalam upaya pemberantasan korupsi. Dedikasi merepresentasikan komitmen aksi dalam jangka panjang yang dimulai dari diri sendiri dan kesediaan untuk membangun jaringan secara konsisten. Terakhir, integritas menunjukkan kapasitas moral dan intelektual untuk menyadari dan memahami arti korupsi dan bahayanya bagi kehidupan berbangsa.