Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wasekjen Hanura: Amerika Serikat Kalau Ngotot Terus Soal Yerusalem Dikucilkan Saja

Seharusnya, kata Tridianto, Indonesia dapat berperanmenggalan kekuatan dunia untuk menggagalkan keinginan Trump.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Wasekjen Hanura: Amerika Serikat Kalau Ngotot Terus Soal Yerusalem Dikucilkan Saja
Politico/AP Photo/Alex Brandon
Donald Trump 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Hanura Tridianto menilai Presiden AS Donald Trump membuat gara-gara dengan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Tridianto mengatakan sikap Trump dapat menimbulkan konflik Palestina dan Israel semakin panas.

"Juga bisa bikin dunia guncang. Presiden Trump memang aneh dan suka bikin yang aneh-aneh. Presiden negara besar yang bikin gara-gara kan bisa dunia jadi repot semua," kata Tridianto melalui pesan singkat, Sabtu (9/12/2017).

Baca: Gaya Jokowi Saat Cek Anggota FKPPI

Seharusnya, kata Tridianto, Indonesia dapat berperanmenggalan kekuatan dunia untuk menggagalkan keinginan Trump.

Ia melihat sikap Presiden Joko Widodo sudah tepat dan dapat dilanjutkan dengan mengajak negara-negara lain.

"Amerika kalau ngotot terus ya dikucilkan saja. Biar berteman sama Israel saja," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Pemerintah telah memanggil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr.

Hal itu terkait dengan pengumunan pengakuan sepihak pemerintah AS atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

Baca: Pernah ke Suriah, Teroris Jawa Timur Masuk Kelompok Abu Jandal

Dalam kesempatan tersebut, pemerintah juga kembali menegaskan sikap resmi Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

"Kami sudah lakukan dan sudah kami laporkan kepada Bapak Presiden bahwa atas instruksi Bapak Presiden kemarin sore saya sudah memanggil duta besar Amerika Serikat yang dilakukan di ICE, Banten," ujar Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12/2017).

Retno juga menceritakan upaya yang dilakukan pihaknya sebelum pengumuman pemerintah AS terkait dengan Jerusalem.

"Tiga sampai empat jam menjelang pengumuman itu kita masih berusaha dan berkomunikasi dengan Tillerson (United States Secretary of State) yang saat itu berada di Brussels dan saya sampaikan kembali posisi Indonesia dan meminta agar rencana tidak dilakukan," ucapnya.

Namun, saat itu, Tillerson mengatakan bahwa Presiden AS telah mengambil keputusannya yang kemudian dikecam keras oleh Presiden Joko Widodo dan sejumlah pemimpin negara-negara dunia.

"Sampai jam-jam terakhir diplomasi kita masih berusaha keras," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas