Organisasi SDG's LIRA Berkomitmen Bantu Pemerintah Tekan Angka Kemiskinan
LIRA telah menjalin kerjasama dengan Universitas Padjajaran yang telah melakukan mapping provinsi yang kekurangan gizi dan pendidikan warganya rendah
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) membentuk organisasi sayap SDG's LIRA yang akan membantu pemerintah mengatasi masalah-masakah berkait kesehatan dan gizi.
SDGs LIRA didirikan mengingat masih ada 27 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan dan 17 persen anak anak kekurangan gizi sehingga Presiden Jokowi 4 Juli 2017 lalu mengeluarkan peraturan presiden no. 59 dimana memasukkan SDGs ini menjadi program nasional.
"Di perpres ini disebutkan kelembagaan diikut sertakan. Nah disitulah SDG's LIRA turut serta dalam kelembagaan tersebut," kata Ketua Umum SDGs LIRA, Hana Fadel Muhammad di Jakarta, Sabtu (9/12/2017).
Pihaknya bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah dan non pemerintah bersama sama membuat program untuk turun provinsi, kabupaten dan kota.
Keberadaan LIRA yang telah berada di seluruh provinsi maka SDGs LIRA dibentuk sesuai dengan peraturan presiden.
Baca: Tingkatkan Kekuatan Produksi, Bupati Pemerhati Kelapa Akan Bertemu di Gorontalo
"Kami ormas yang ikut bersama pemerintah, pihak non pemeritah agar terlihat dan terasa di mata rakyat indonesia. Mudah-mudahan angka kemiskinan 27 juta di tahun 2016, bisa diturunkan," katanya.
SDG's Lira akan bergerak di 18 provinsi dan telah menjalin kerjasama dengan Universitas Padjajaran yang telah melakukan mapping provinsi yang kekurangan gizi dan pendidikan warganya rendah.
"Dari data Unpad menyebut 169 indikator termasuk yang kekurangan gizi tersebut. Kita akan fokus ke sana. Kita akan jadi pendamping mereka sampai anak-anak tumbuh menjadi kategori anak yang tidak kekurangan gizi," terang Hanna.
Hanna menyebut pihaknya akan kerjasama dengan kementrian kesehatan, lembaga lain non pemerintah yang memang concern dalam peningkatan gizi anak-anak.
Baca: JKN-KIS Selamatkan 1,16 Juta Orang dari Kemiskinan
"Yang pasti program SDGs LIRA ini tidak lepas dari 17 program yang dicanangkan dunia.
Hanna mengatakan, salah satu penyebab anak-anak Indonesia masih kekurangan gizi adalah tidak ada pemerataan pembangunan. Angka kemiskinan di Indonesia bagian Timur jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia bagian Barat.