Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wakil Bendahara Umum Ungkap Deal Politik di Pleno: Aziz Ketua DPR, Airlangga Ketua Umum Golkar

Langkah Airlangga menuju "Beringin Satu" bukan tanpa halangan. Beberapa nama sempat mencuat untuk menggantikan posisi Setya Novanto itu.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Wakil Bendahara Umum Ungkap Deal Politik di Pleno: Aziz Ketua DPR, Airlangga Ketua Umum Golkar
TRIBUN/RIZAL BOMANTAMA
Menteri Perindustrian yang juga politisi Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) saling berjabat tangan dengan Ketua Harian Golkar Nurdin Halid (dua kiri), Sekjen Golkar Idrus Marham (dua kanan), dan petinggi Golkar lainnya usai mengikuti rapat pleno Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (13/12/2017). Airlangga Hartarto terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar baru menggantikan Setya Novanto yang telah ditangkap KPK karena terlibat dalam korupsi e-KTP. TRIBUNNEWS/RIZAL BOMANTAMA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengukuhan Airlangga Hartato menjadi ketua umum Golkar, hampir pasti dilakukan pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di JCC Senayan, Jakarta 18 hingga 20 Desember 2017 mendatang.

Langkah Airlangga menuju "Beringin Satu" bukan tanpa halangan. Beberapa nama sempat mencuat untuk menggantikan posisi Setya Novanto itu.

Sebut saja, Aziz Syamsuddin dan Titiek Soeharto.

Namun begitu, saat DPP Golkar menyelenggarakan rapat pleno, pada Rabu (13/12/2017) lalu, hanya Airlangga yang diputuskan menjadi ketua umum terpilih.

Baca: BMKG Cabut Peringatan Tsunami Gempa Tasikmalaya

Wasekjen DPP Golkar, Sarmuji mengatakan bahwa kesepakatan itu terjadi murni karena keinginan antarkandidat untuk kembali membangun Golkar.

Kata dia, tidak ada lobi politik yang terjadi antara calon ketua umum tersebut pada saat memutuskan Airlangga sebagai calon terpilih.

Berita Rekomendasi

"Saya pastikan tidak ada lobi politik dengan kepentingan yang macam-macam. Semuanya demi keberlangsungan Partai Golkar," kata Sarmuji di DPP Golkar, Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Dasarnya, kata Sarmuji, lobi yang terjadi sesaat sebelum penentuan, dilakukan di suasana yang begitu terbuka. Sehingga, dia memastikan lobi politik tidak mungkin terjadi.

Baca: Sang Ibu Tak Punya Firasat Kematian Nindy Tapi Mimpi Anak Pertamanya Jadi Kenyataan

"Suasananya terbuka. Tidak mungkin ada lobi politik. Jika terjadi di ruangan tertutup. Ada kemungkinan itu," urainya.

Namun, hal berbeda dikatakan oleh Wakil Bendahara Umum Golkar, Erwin Ricardo yang menjelaskan terdapat kesepakatan politik dalam rapat pleno Golkar Rabu malam.

Deal politik tersebut yakni Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR dan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar.

"Iya itu dealnya. Dia (Aziz) jadi ketua DPR," katanya usai Pleno Rabu malam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas