Ini Sosok Tjokroaminoto, Jago Berkelahi Tapi Cinta Rakyat dan Anti Penindasan
Haji Omar Said Tjokroaminoto pernah diundang memberikan amanat pada rapat dokter-dokter Jawa di Surabaya.
Editor: Ferdinand Waskita
Dan kata-kata itu diucapkan dengan suara baritonnya yang menurut F. Dahler, seorang tokoh Indische Partij, "membuat ribuan pendengarnya menjadi keranjingan, nggandul (bergantung) pada bibirnya, yakin dan bergelora hatinya."
Sosok Tjokroaminoto memang menarik.
Tampangnya tinggi bregas (tangkas agak kasar).
Kedua matanya terletak agak dalam, menerobos ke lubuk hati kalau sedang memandang.
Dahinya lebar, bibirnya terkatup tebal dan keras. Kulitnya kuning.
Semakin mengkaji riwayat hidup tokoh nasional tersebut, semakin tampak kebenaran kata-kata Bung Karno, "Terutama sekali Tjokroaminoto termasuklah salah seorang guru saya yang amat saya hormati. Kepribadiannya menarik saya dan Islamismenya menarik saya pula, oleh karena tidak sempit."
H.O.S. Tjokroaminoto keturunan Kyai Ponorogo yang terkenal karena kealiman dan pesantrennya, yang kemudian kawin dengan seorang putri Sunan Paku Buwono II dari Surakarta.
Ayahnya, Raden Mas Tjokroamiseno, Wedana Kleco, Madiun. H.O.S. putra kedua, saudaranya semua ada sebelas.
la lahir bersamaan dengan meletusnya Gunung Krakatau tanggal 16 Agustus 1883.
Waktu kecil ia terkenal nakal.
Adik-adik dan kawan-kawannya disuruh masuk ke dalam kurungan ayam atau ditunggangi sebagai kuda.
Sejak di sekolah dasar ia sudah jago berkelahi, kegemarannya main keroyok melawan anak-anak sekolah lain.
Karena nakal, sering dikeluarkan dari sekolah.
Tetapi berhasil juga ia menamatkan sekolah pangreh praja OSVIA sampai bagian II.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.