Menlu Sebut Pengiriman Personel TNI ke Kabul Telah Dapat Izin Afganistan
Mengingat eskalasi konflik di Afganistan semakin meningkat, baik oleh kelompok Taliban maupun ISIS.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, otoritas Afganistan telah mengizinkan penempatan personel TNI di lingkungan Perwakilan RI di Kabul.
"Alhamdulillah izinnya sudah diberikan pengamanan setempat," ujar Retno usai menandatangani MoU dengan Panglima TNI tentang pengiriman personel TNI ke negara rawan konflik dan berbahaya di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (20/12/2017).
Retno mengungkapkan, izin dari otoritas terkait adalah salah satu syarat yang diperlukan agar personel TNI bisa mengamankan area perwakilan RI beserta para diplomat yang bertugas di daerah rawan dan berbahaya tersebut.
Baca: Tingkatkan Pariwisata, Kemendikbud Terus Sempurnakan Kalender Kebudayaan Indonesia
"Karena untuk menempatkan seseorang di perwakilan kita di negara lain tidak bisa main ceplok. Kita harus bicara dengan negara tuan rumah. Dan negara tuan rumah meberikan izin dan sebagainya dan baru kita (akan) tempatkan," kata Retno.
Mengenai jumlah personel TNI dan dari satuan mana yang akan dikirim ke Kabul, Retno mengungkapkan nantinya akan dibahas secara teknis oleh tim yang telah ditunjuk.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam sambutannya menyampaikan, pengiriman personel TNI tersebut merupakan upaya yang dilakukan bersama Kementerian Luar Negeri untuk menjaga Kantor Perwakilan RI beserta para diplomatnya.
Baca: Berkas Kasus Penggelapan Tanah Rekan Bisnis Sandiaga Uno Dilimpahkan ke Kejati DKI
Mengingat eskalasi konflik di Afganistan semakin meningkat, baik oleh kelompok Taliban maupun ISIS.
"Guna mengantisipasi perkembangan situasi keamanan di Afganistan yang berpotensi mengancam jiwa perwakilan RI pascameningkatnya insiden di area diplomat di kota Kabul pada tahun 2017, semakin luasnya wilayah yang dikuasai kelompok Taliban dan ISIS di afganistan, maka diperlukan penanganan segera terhadap perwakilan RI khususnya di wilayah yang rawan," ucap Hadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.