Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditolak Masuk ke Negara Hong Kong, Ini 9 Poin Klarifikasi Ustaz Abdul Somad

Beberapa hari yang lalu, publik dihebohkan dengan beredarnya kabar penolakan salah satu ustaz kondang asal Indonesia di Hong Kong.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ditolak Masuk ke Negara Hong Kong, Ini 9 Poin Klarifikasi Ustaz Abdul Somad
youtube
Ustaz Abdul Somad 

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari yang lalu, publik dihebohkan dengan beredarnya kabar penolakan salah satu ustaz kondang asal Indonesia di Hong Kong.

Ustaz Abdul Somad mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan saat dirinya berkunjung ke negeri tersebut.

Rupanya, ulama lulusan Mesir dan maroko ini hendak mengisi ceramah pada beberapa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di sana.

Namun sayang, dirinya ditolak di negeri tersebut dan harus membatalkan ceramahnya.

Baca: Usai Cibir Rina Nose, Ustaz Somad: Sombong pada Orang yang Sombong, Sedekah

Penolakan itu sendiri terjadi pada hari Sabtu (23/12/2017) kemarin.

Ustaz Abdul Somad sendiri juga telah menceritakan pengalaman tidak menyenangkannya tersebut lewat fanpage Facebook miliknya, @UstadzAbdulSomad.

Berita Rekomendasi

Dalam unggahan yang diposting pada hari Minggu (24/12/2017) dini hari tersebut, Ustaz Abdul Somad juga memberikan klarifikasi perihal kunjungannya ke Hong Kong.

Ada 9 poin yang dia tuliskan di unggahan tersebut.

Berikut ini klarifikasinya.

"KLARIFIKASI TENTANG KUNJUNGAN KE HONGKONG

1. Saya sampai di Hongkong pukul 15.00 WIB (jam tangan belum saya rubah).

2. Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami
secara terpisah; saya, Sdr. Dayat dan Sdr. Nawir.

3. Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab.

4. Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya.

5. Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta.

6. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Qaddarallah, ada hikmah di balik itu semua.

7. Kepada sahabat-sahabat panitia jangan pernah berhenti menebar kebaikan di jalan da'wah.

8. Mohon maaf tidak terhingga buat sahabat-sahabat pahlawan devisa negara di Hongkong.

9. Semoga tulisan singkat ini mampu menjadi klarifikasi.

6 Rabiul Akhir 1439

24 Desember 2017

Abdul Somad"

Hingga saat ini, klarifikasi tersebut sudah dibagikan lebih dari 6 ribu kali.

Sementara itu, tim penasihat hukum Ustaz Abdul Somad meminta klarifikasi terhadap pemerintahan Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri.

Usaha ini mereka lakukan untuk mengetahui alasan penolakan sang uylama saat hendak masuk ke Hong Kong.

"Hal ini penting kami lakukan, untuk mengetahui apakah upaya yang dilakukan Hong Kong itu atas permintaan Pemerintah Indonesia atau Pemerintah China," tutur penasihat hukum Hukum Ustaz Abdul Somad, Kapitra Ampera, Minggu (24/12/2017).

Selain meminta klarifikasi dari pihak Kemenlu, tim penasihat Abdul Somad juga melakukan upaya pendekatan pada DPR, Polri, dan instansi pemerintah yang lainnya.

Pihaknya menegaskan akan melaporkan ini pada DPR dan instansi lainnya agar pemerintah Idonesia mau serius melindungi warga yang melakukan kunjungan ke luar negeri.

Selain melaporkan hal tersebut, tim penasihat hukum Abdul Somad jga meminta aparat kepolisian melakukan penyelidikan apakah insiden tersebut merupakan ulah orang-orang tertentu yang memberikan laporan bohong pada pihak imigrasi Hong Kong.

"Sehingga Ustaz Abdul Somad ditolak oleh imigrasi Hongkong untuk memasuki wilayah Hong Kong," kata dia. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Sumber: TribunStyle.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas