Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Raisa, Santri dan Sepeda Jokowi

Sepeda yang telah dibagikan Presiden Jokowi jumlahnya sekira ratusan jika diakumulasikan mulai dari awal hingga akhir tahun 2017 ini.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Raisa, Santri dan Sepeda Jokowi
Ist/Tribunnews.com
Presiden Jokowi di pantai Kuta Bali. 

Raisa, si penyanyi cantik itu berhasil mendapatkan sepeda setelah ia diminta Presiden Jokowi untuk bernyanyi pada saat memperingati Hari Musik Nasional di Istana Negara Jakarta.

Hadiah sepeda Jokowi pun dirasakan banyak santri, mulai dari Pesantren terpencil di beberapa daerah di Pulau Jawa sampai di Sumatera Utara.

Kuis yang dimanfaatkan Jokowi untuk berinteraksi dengan masyarakat ini sekaligus mengingatkan kepada masyarakat bahwa Indonesia adalah negara yang besar, yang terdiri puluhan ribu pulau, beragam suku dan agama, namun bersatu di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal itu selalu ia ungkapkan saat menggelar kuis berhadiah sepeda.

Pemberian hadiah berupa sepeda juga bukan tanpa alasan.

Presiden Jokowi mengatakan ada makna filosofis yang terkandung dari hadiah sepeda tersebut.

Sesuai penuturannya di dalam akun Facebook resminya beberapa waktu lalu, bersepeda merupakan cerminan dari kemandirian dan kerja keras.

Berita Rekomendasi

Baca: Putri Ikhwan Tewas Terjebak Kobaran Api yang Membakar Rumahnya

"Bersepeda itu mandiri dan bekerja keras. Kemajuan, kelajuan, juga kecepatan dihasilkan dari usaha sendiri, gerak tubuh sendiri, tanpa mesin atau dorongan tenaga orang lain. Seberapa cepat kita ingin sampai ke tujuan tergantung seberapa keras kita mengayuh," ungkap Jokowi.

Ia menambahkan, bersepeda merupakan wujud dari kebersamaan, yang di dalamnya terdapat koordinasi dan pembagian fungsi dari berbagai anggota tubuh.

"Dengan mengayuh sepeda seluruh anggota badan bergerak dalam harmoni. Dua tungkai kaki mengayuh pedal seirama, mata memandang awas ke depan, tangan menggenggam kemudi seraya jari waspada menarik tuas rem," jelasnya.

Menurut Jokowi, bersepeda itu juga bergerak maju dalam keseimbangan.

"Jika jalan menanjak, badan sedikit membungkuk. Jika berbelok ke kanan atau ke kiri, tubuh ikut menyelaraskan. Satu yang tetap, titik berat pesepeda selalu ada di tengah-tengah," ujar Jokowi.

Bersepada juga sangat bersahaja dan bisa dinikmati oleh semua orang, semua usia, lintas suku dan peradaban.

"Pendeknya, bersepeda itu adalah bekerja keras dan mandiri, melaju dalam harmoni dan keseimbangan. Dan karena itulah, saya senang berbagi sepeda di setiap acara dan kunjungan," ujarnya. (tribun/nic)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas