BNN Manfaatkan Bekas Ladang Ganja di Aceh Untuk Tanaman Pangan
"Setelah evaluasi, petani ganja di Aceh hanya dimanfaatkan. Mereka dibayar untuk menanam, yang punya pasar yaitu pemodal,"
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang 2017, Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penyitaan lahan ganja bersama dengan 51 ton ganja di Aceh.
BNN memberdayakan lahan yang sebelumnya di tanami ganja dengan tanaman pangan.
Baca: ICW Sebut Presiden Jokowi Galau Dalam Menjalankan Agenda Pemberantasan Korupsi
"Lahan eks ganja kita berdayakan petani di situ dengan lembaga terkait jika buat grand design dengan mengajak petani di Aceh dari ganja menjadi padi, kopi, jagung," ujar Kepala BNN, Komjen Budi Waseso, saat konferensi pers di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (27/12/2017).
Buwas mengungkapkan berdasarkan hasil pendalaman dari BNN, selama ini warga sekitar ladang ganja hanya dimanfaatkan pengedar untuk menjadi petani.
Baca: ICW: Partai Politik dan DPR Tidak Berkontribusi Positif Terhadap Pemberantasan Korupsi
"Setelah evaluasi, petani ganja di Aceh hanya dimanfaatkan. Mereka dibayar untuk menanam, yang punya pasar yaitu pemodal," ungkap Buwas.
BNN akhirnya menggandeng Kementerian Pertanian dan Bulog untuk memberdayakan petani dan lahan tidur bekas ladang ganja untuk ditanami tanaman pangan.
Baca: Jusuf Kalla: Dedi Mulyadi Tinggal Mencari Calon Wakilnya
"Mudah-mudahan bisa jadi kegiatan program nasional, akhirnya bisa meningkatkan ketahanan pangan bagi negara kita," kata Buwas.
Selama 2017, BNN menyita barang bukti sabu dari hasil pengungkapan hingga 4,71 ton.
Baca: Ini Kader PDI Perjuangan yang Didorong Jadi Pimpinan DPR
Sementara untuk ganja, BNN Mampu menyita hingga 151,2 ton.
Kemudian ekstasi, mencapai 2.940.748 butir atau 627,84 kg.