ICW Sebut Presiden Jokowi Galau Dalam Menjalankan Agenda Pemberantasan Korupsi
"Kenapa hal itu terjadi (korupsi), faktor utamanya kepemimpinan. Ini memiliki andil besar dalam pemberantasan korupsi,"
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Wakil Kordinator ICW Ade Irawan menyarankan agar Presiden Joko Widodo secara serius melakukan pemberantasan korupsi setelah 3 tahun pemimpim.
Menurut Ade, faktor utama pemberantasan korupsi satu di antaranya berasal dari ketegasan seorang presiden.
Baca: ICW: Partai Politik dan DPR Tidak Berkontribusi Positif Terhadap Pemberantasan Korupsi
"Kenapa hal itu terjadi (korupsi), faktor utamanya kepemimpinan. Ini memiliki andil besar dalam pemberantasan korupsi," kata Ade di kantor PP Muhammadiyah, Menteng Raya, Rabu (27/12/2017).
Sepanjang 2017, pemerintah dinilai galau dan gamang dalam menjalankan agenda pemberantasan korupsi.
"Dalam 2017 itu Presiden sepertinya galau atau gamang dalam konteks ini (korupsi)," katanya.
Baca: Jusuf Kalla: Dedi Mulyadi Tinggal Mencari Calon Wakilnya
Ia mencontohkan dengan kehadiran Panitia Khusus (Pansus) KPK yang dibentuk DPR RI.
"Di Pansus memberi statement mendukung KPK, tapi enggak berbuat apa-apa terhadap partai pendukung yang menjadi motor utama pansus," katanya.
"Ini bisa dari politik sebenarnya tapi enggak dilakukan. Itu jadi beban Jokowi," lanjut Ade.
Baca: Ini Kader PDI Perjuangan yang Didorong Jadi Pimpinan DPR
Ia pun memandang melawan korupsi di lingkungan Birokrat dengan membentuk Saber Pungli kurang tepat.
"Birokrasi hanya tukang dari politik korupsi. Birokrasi itu taat atasan. Dia hanya mengikuti melawan atasan. Satgas kalau liat problem utama ga akan selesai," ujar Ade.