Ketika Dunia Internasional Melirik Islam Nusantara
Kesimpulan ini disampaikan dalam pemaparan refleksi akhir tahun 2017 yang digelar Islam Nusantara Center (INC), di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Editor: Hasanudin Aco
Zainul menyebutkan selain Saudi, pada 25 November 2017 Rusia juga ingin belajar Islam Indonesia yang dikenal moderat melalui NU dan Muhammadiyah.
Pemerintah Rusia, tutur dia, mengajukan permintaan ke NU dan Muhammadiyah untuk mengirim 500 imam masjid yang menetap selama dua tahun ke seluruh Rusia.
Rusia sendiri, ungkap Zainul, dan beberapa negara seperti Lebanon, Yunani dan Lithuania, sudah dikabarkan pada tahun lalu telah tertarik dengan Islam Nusantara.
“Islam adalah agama dengan jumlah penganut terbesar kedua di Rusia,” ujar dia.
Zainul memaparkan sejarah mencatat masyarakatMmuslim Rusia telah hidup secara berdampingan secara damai dan aman bersama masyarakat non-Muslim, salah satunya para pemeluk Ortodoks. Populasi sejumlah daerah di Rusia secara tradisional adalah penganut ajaran Islam.
Daerah-daerah ini diantaranya adalah wilayah di Kaukasus Utara seperti Ingushetia, Chechnya, Dagestan, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia, Tatarstan, dan Bashkortostan.
INC yang berdiri pada 2017, adalah lembaga kajian dan riset yang bertujuan untuk membangun pemahaman dan mempromosikan Islam dan kebangsaan dalam perspektif rahmatan lil alamin.
Lembaga ini rutin menyelenggarkan diskusi rutin tentang turats ulama Nusantara, khazanah tafsir Nusantara, sufi Nusantara, kajian Alquran di Nusantara, Islam dan kebangsaan, diskusi, dan lain sebagainya.