Mendagri Ternyata Sempat Ditawari untuk Maju di Pilkada Jawa Tengah
Sayangnya, tawaran untuk menjadi kepala daerah di tanah kelahirannya tersebut pun langsung ditolak mentah-mentah oleh Tjahjo.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menceritakan adanya tawaran untuk dirinya maju pada Pilkada Jawa Tengah 2018.
Tjahjo tak membeberkan tawaran tersebut berasal dari siapa.
Baca: Marsekal Hadi dan Marsda Dedy Permadi Terima Ketua Dewan Pengurus Korpri TNI
"Kemarin ditawari, mau pulang kampung enggak pak Mendagri? Saya tanya, maksudnya pulang kampung apa? Mau nyalon gubenur Jateng enggak?," ujar Tjahjo di Auditorium TMPNU Kalibata, Jakarta, Kamis (4/1/2018).
Sayangnya, tawaran untuk menjadi kepala daerah di tanah kelahirannya tersebut pun langsung ditolak mentah-mentah oleh Tjahjo.
"Waduh enggak," tegas politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.
Tak cuma itu, ia juga sempat ditawari kembali maju sebagai anggota DPR RI pada Pileg 2019 mendatang.
"Mau nyalon DPR lagi enggak?," kata Tjahjo.
Baca: Membaca Calon KSAU Baru
Lagi-lagi Tjahjo langsung menolak tawaran tersebut. Alasannya, karena ia pernah duduk sebagai wakil rakyat kurang lebih 30 tahun lamanya.
"Enggak, saya sudah memecahkan rekor MURI. Sudah 30 tahun jadi anggota DPR. Mulai gaji pertama anggota DPR Rp 9.000.800 per bulan. Lalu pensiun oktober 2014 dan diangkat jadi Menteri," ucap dia.
"Gaji saya (ketika itu) sudah diatas Rp 250 juta. Sekarang (gaji anggota DPR) enggak tahu, pasti (sudah) naik. Begitu jadi Menteri, tanya Bu Mensos (gaji) Rp 20 juta ya kita terima," tambahnya.
Tjahjo juga menyinggung soal rencana Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa yang akan maju dalam Pilkada Jawa Timur 2018.
Ia menghormati keputusan rekan kerjanya di kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tersebut.
"Itu pilihan politik, kalau saya sudah enggak," terang dia.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita Mendagri Ditawari Maju Pilkada Jateng 2018