Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SBY Tak Yakin Jokowi Tahu Kasus Syaharie Jaang

SBY menganggap serius kriminalisasi yang mengancam kadernya yaitu Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang yang akan maju di Pilgub Kaltim.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Dewi Agustina
zoom-in SBY Tak Yakin Jokowi Tahu Kasus Syaharie Jaang
Tribunnews.com/Rizal Bomantama
Walikota Samarinda Syaharie Jaang (paling kiri) dan Sekjen DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan (kedua dari kiri) berfoto usai rapat pada Rabu (3/1/2017) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menganggap serius kriminalisasi yang mengancam kadernya yaitu Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang yang akan maju di Pilgub Kalimantan Timur 2018.

Usai “emergency meeting” yang dilakukan Rabu (3/1/2018) malam, SBY melalui keterangan tertulis mengatakan bahwa ini bukan kali pertama Partai Demokrat mendapat ancaman kriminalisasi di Pilkada.

"Seperti kita ketahui di Pilkada Jakarta 2017 kemarin kandidat yang kami usung Sylviana Murni dilaporkan ke polisi bersama suaminya atas kasus yang tidak diketahui kapan mulai dan berakhirnya. Kemudian di persiapan Pilgub Papua 2018 Lukas Enembe dipaksa memilih wakil yang bukan atas kemauannya dan dipaksa juga memenangkan partai politik lain."

"Kini di Kalimantan Timur kandidat yang kami usung dipaksa untuk berpasangan dengan Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin dengan ancaman akan dilaporkan ke polisi atas suatu kasus dan kini terbukti. Padahal Pak Jaang sudah memutuskan berpasangan dengan Pak Rizal Effendi," tegas SBY dalam pernyataan yang dibacakan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca IP Panjaitan.

Baca: Cerita Petugas Lapas Nusakambangan Diganggu Noni Belanda hingga Bertemu Penampakan

Untuk itu SBY beserta Partai Demokrat akan menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo seperti yang mereka lakukan saat kasus Lukas Enembe.

Berita Rekomendasi

SBY mengatakan hal itu perlu dilaporkan lantaran ia tidak yakin Presiden mengetahui kasus tersebut.

"Kami percaya dan mendukung sepenuhnya pemerintahan Presiden Jokowi sampai selesai untuk merawat demokrasi. Kami harus melaporkan hal ini kepada beliau karena kami tidak yakin Presiden mengetahui kasus ini dilakukan oleh aparat penegak hukum."

"Dengan kewenangan yang dimiliki Presiden kami berharap beliau menghentikan proses yang tidak ‘fair’ ini supaya Pilkada berjalan baik dan menyenangkan. Kami juga mengajak seluruh kader Partai Demokrat dan masyarakat untuk merawat Pilkada dan menjauhkannya dari intervensi kekuasaan, kesewenangan, ketidakadilan, dan hal-hal yang dapat mencederai demokrasi," tegas SBY.

Baca: Cantiknya Istri Wakil Wali Kota Gorontalo yang Sempat Pingsan saat Ditangkap Pesta Narkoba

Jaang sendiri sudah menjalani pemeriksaan pada Rabu (3/1/2017) dari sekitar pukul 14.30 sampai 20.00 WIB terkait terbitnya Surat Keputusan (SK) Nomor 551.21/083/HK-KS/II/2016 tentang Penetapan Pengelola Tarif dan Struktur Parkir pada Area Pelabuhan Peti Kemas, Palaran atas nama KSU PDIB.

Rizal Effendi juga dipolisikan dalam dugaan tindak pidana korupsi Rumah Potong Ayam (RPU) di Kilometer 13, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara.

Sebelumnya Ketua DPC Partai Demokrat Samarinda Viktor Yuan mengeluarkan maklumat yaitu menolak kriminalisasi yang dilakukan kepolisian terhadap Syaharie Jaang dan Rizal Effendi serta cagub dan cawagub lainnya karena alasan politik tertentu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas