Bagikan KIP di Kupang, Presiden Jokowi: Tidak Boleh Buat Beli Pulsa
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan pesan kepada para siswa agar menggunakan kartu tersebut dengan sebaik-baiknya untuk keperluan sekolah.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setibanya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin, 8 Januari 2018, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan langsung menuju SMK Negeri 3, Kota Kupang.
Di sana, Jokowi menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1.148 siswa dari beragam jenjang.
Baca: Digugat Cerai Ahok, Ini Sosok Veronica Tan yang Pandai Mainkan Alat Musik Cello
Mulai dari jenjang Sekolah Dasar sebanyak 533 siswa, jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 161 siswa, jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 156 siswa, jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 178 siswa, dan program kesetaraan sebanyak 100 siswa.
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan pesan kepada para siswa agar menggunakan kartu tersebut dengan sebaik-baiknya untuk keperluan sekolah.
Baca: Fakta Terungkapnya Video Mesum Bocah dengan Wanita Dewasa, Dibiayai WNA hingga Pelaku Gila
Ia pun menyatakan tak segan mencabut bantuan yang diberikan apabila kartu tersebut disalahgunakan.
"Jadi anak-anak anggaran yang ada untuk beli seragam, baju, buku, tas sekolah. Beli pulsa? Tidak boleh untuk beli pulsa. Kartunya dicabut," tegas Presiden.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengadakan kuis berhadiah.
Tak lupa, Presiden Jokowi berpesan agar para siswa selalu mengutamakan belajar sebagai tugas utama mereka sebagai seorang pelajar.
"Kalau teman saya satu jam, saya belajar dua jam. Supaya lebih pintar dari anak yang lain," ujar Presiden Jokowi menceritakan pengalamannya.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam acara tersebut adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya.