Gunung Agung Kembali Mengeluarkan Asap Pekat
Ketika itu, Kabid Mitigasi Gunung Berapi PVMBG, Gede Suantika, menjelaskan aktivitas vulkanik Gunung Agung mengalami penurunan.
Editor: Hasanudin Aco
Dari jumlah kegempaan juga mengalami penurunan.
Tapi, seismograf masih merekam ada kegempaan yang rendah dan tinggi. Ini mengindikasikan msih ada aliran magma dari kedalaman hingga ke permukaan.
Energi gempa, akuinya, belum menunjukan peningkatan yang signifikan.
Data deformasi dalam beberapa hari terakhir menunjukan trend stagnan.
Hal ini menandakan belum ada peningkatan sumber tekanan yang signifikan.
"PVMBG persempit radius KRB sesuai hasil rapat evaluasi di Jakarta. Dengan melihat hasil seismograf serta deformasi," kata Suantika.
Dari hasil evaluasi tersebut, kata Suantika, diperkirakan potensi bahaya melanda sekitar area di dalam radias 6 kilometer dari kawah Gunung Agung.
Sedangkan daerah di luar 6 kilometer dinyatakan aman.
Lontaran batu pijar, pasir, krikil, dan hujan abu hanya melanda daerah di radius 6 kilometer.
Skala erupsi saat ini, untuk potensi bahaya awan panas kemungkinan masih relatif kecil.
Pertumbuhan lava lambat untuk penuhi kawah.
Untuk mendobrak kubah lava menjadi awan panas diperlukan pembangunan tekanan yang besar.
Sedangkan pembangunan tekanan hingga kemarin belum naik.
Mengingat Gunung Agung masih berstatus Awas, PVMBG mengimbau masyarakat tetap siaga.
Dengan demikian, jika terjadi perubahan kondisi yang cepat masyarakat telah mengantisipasinya. (*)