Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meski Sudah Banyak Ditenggelamkan, Kapal Pencuri Ikan Masih Bermunculan

Dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah ada 363 kapal yang ditenggelamkan. Hal itu terhitung sejak 2015 sampai 2017.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
zoom-in Meski Sudah Banyak Ditenggelamkan, Kapal Pencuri Ikan Masih Bermunculan
TRIBUN PONTIANAK/TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Tiga dari 15 kapal motor nelayan asing hancur setelah diledakkan di Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan barat, Selasa (18/8/2015). Kementerian kelautan dan perikanan (KKP) bersama TNI AL menenggelamkan 38 kapal pelaku ilegal fishing secara bersama-sama pada 18 agustus di enam lokasi yang berbeda, diantaranya 15 kapal di ledakan di pulau lemukutan, kabupaten bengkayang, Kalimantan barat, 8 kapal di tenggelamkan di perairan Bitung, SUlawesi Utara, 3 kapal di perairan Belawan Sumatera Utara, 5 Kapal di perairan Ranai, Natuna Kepulauan Riau, 3 kapal di peraiaran tarempa, kepulauan Riau dan 4 Kapal di perairan tarakan, Kalimantan Timur. TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah ada 363 kapal yang ditenggelamkan. Hal itu terhitung sejak 2015 sampai 2017.

Meski demikan, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Nilanto Perbowo mengatakan penenggelaman tidak membuat jera kapal asing.

Baca: Jaga Netralitas, Kapolri Larang Polisi Befoto Dengan Calon Kepala Daerah

Pasalnya masih ditemukan banyak kapal ilegal negara lain berkeliaran di laut Indonesia.

"Meski sampai 2017 ada 363 kapal ditenggelamkan, masih saja terpantau terjadinya pelanggaran wilayah penangkapan ikan memasuki wilayah Indonesia," ujar Nilanto di kantor KKP, Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Nilanto memaparkan KKP cukup aktif dalam mencegah para kapal asing masuk. Salah satunya memakai armada pesawat dan satelit untuk memantau pergerakan adanya penangkapan ikan ilegal.

"Kita perkuat menggunakan pesawat terbang memantau bergerak. Lalu memakai hasil di Pusat Pengendalian di KKP," kata Nilanto.

Berita Rekomendasi

Baca: Perludem: Logika Hukum MK Membingungkan

Nilanto menambahkan KKP tetap akan menjaga kedaulatan laut Indonesia. Salah satu langkah utamanya agar segera menangkap para oknum.

"Sehingga jelas sekali, kegiatan terus dilaksakan tidak boleh ada satu kapal pun masuk ke negara kita untuk melakukan penangkapan ikan," tegas Nilanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas