TRIBUNNEWS.COM - Caption panjang sebuah postingan putri kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid menyinggung soal Pilkada Jawa Timur 2018.

Yenny menuliskan alasan sesungguhnya mengapa dirinya menolak diusung maju pada pemilihan gubernur Jawa Timur 2018 oleh partai Gerindra.

Ia mengungkapkan tidak bisa menerima lamaran ketua partai Gerindra, Prabowo Subianto bahkan sampai memention akunnya.

Pun ia menjelakan alasannya yakni demi anak-anaknya yang kini masih membutuhkan banyak waktu bersamanya.

Apalagi baginya saat ini sedang dalam masa emasnya, sehingga membutuhkan interaksi intens dengan orangtuanya.

Yenny benar-benar tak mau kehilangan momen untuk mengajari anak-anaknya sebagai bekal menjalani kehidupannya kelak.

Baginya momen bersama orang-orang tercinta tidak bisa kembali lagi, sementara momen-momen politik akan terus ada nantinya.

Pun ia suatu saat nanti akan ikut serta dalam momen politik lainnya di kemudian hari.

Yenny menuliskan caption tersebut sembari mengunggah foto bersama putri cantiknya.

https://www.instagram.com/p/Bdii5NuFOWW/?taken-by=yennywahid

"Inilah alasan sesungguhnya kenapa saya tidak bisa menerima lamaran mas @prabowo untuk maju dalam #pilkadajatim2018 ..karena waktu saya untuk kelonan dengan anak pasti akan tersita untuk kampanye. Padahal anak-anak saya saat ini sedang dalam masa #goldenyears, butuh interaksi intens dengan orangtua agar bisa kami bekali dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkannya untuk menjalani hidupnya kelak. Kedepan nanti masih ada momen-momen politik lainnya yang mungkin akan hadir, namun momen dengan orang-orang tercinta sulit untuk bisa terulang kembali...#hidupharusseimbang #familyfirst," tulis @yennywahid, Jumat (5/1/2018).

Sebelumnya seperti diberitakan Kompas.com, Yenny juga menjelaskan beberapa alasannya menolak tawaran Prabowo.

http://nasional.kompas.com/read/2018/01/03/20552601/alasan-yenny-wahid-tolak-tawaran-prabowo-maju-di-pilkada-jawa-timur

Misalnya, tidak diizinkan oleh beberapa sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) dan anggota keluarganya.

"Tawaran tersebut saya pertimbangkan dengan matang, tetapi kami keluarga Gus Dur meyakini punya tugas sejarah untuk menjaga bangsa ini dan memastikan keluarga NU (Nahdlatul Ulama) tidak pecah," kata Yenny di rumah Prabowo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2018). (*)