Haghia Sophia Lubis Menyukai Koleksi Kain Tradisional dan Batik
Haghia Lubis adalah seorang advokat yang lahir 35 tahun yang lalu. Mengenai fashion dan style, Haghia berpendapat bahwa tata busana
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Haghia Lubis adalah seorang advokat yang lahir 35 tahun yang lalu. Mengenai fashion dan style, Haghia berpendapat bahwa tata busana termasuk cara merepresentasikan diri, dan seiring dengan berubahnya profesi dari sektor privat ke sektor publik, serta bertambahnya umur maka banyak hal berkaitan fashion yang juga harus diubah.
“Sebelumnya ketika menjadi litigator, saya dituntut untuk menunjukkan kesuksesan dan profesionalisme dengan setelan dan saya biasa menggunakan statement pieces aksesoris-misalnya berlian solitaire, ” demikian jelas Haghia. Namun begitu terjun ke sektor publik, Haghia juga harus menyesuaikan dengan pakem yang ada, “bekerja di kantor Presiden, tentu yang diutamakan adalah pelayanan publik, dan Presiden Jokowi ataupun keluarganya sangat sederhana dalam penampilannya-sehingga saya hanya mengenakan kemeja putih untuk hari Senin, dan batik di hari lainnya- hampir tidak pernah mengenakan setelan.”
Untuk koleksi fashion yang paling disukai, Haghia mengaku merupakan penyuka hal yang fungsional, sehingga aksesoris yang dikoleksi mungkin hanya jam. Selain itu Haghia juga menyukai “clean style”, serta lebih memilih bermain dengan tekstur. “Dahulu favorite item fashion saya tas dan sepatu, dan untungnya dahulu sudah beli soalnya kalau sekarang belinya udah nggak sanggup lagi, ” ujarnya. Sekarang Haghia lebih menyukai kain tradisional dan batik – “ koleksi batik mulai dari Pekalongan, Cirebon, Madura, Papua, bahkan saya sampai ikut kursus membatik. Kalau kain tradisional ya tenun Sumba, songket Deli, songket Palembang” yang harganya juga lumayan.
Ditanya mengenai merek favorit, Haghia menyukai desain Sapto Djojokartiko dan Parang Kencana. Sedangkan untuk aksesoris seperti sepatu dan tas Haghia lebih memilih Roger Vivier dan Ferragamo serta Prada. Kombinasi high end fashion dengan produk lokal akan sangat menjual dan mendukung pasar lokal dan perkembangan ekonomi, demikian ujarnya.
Haghia Sophia Lubis adalah seorang advokat kelahiran 26 April 1982, dan ibu dari Muhammad Arief Anarghia yang saat ini berumur 7 (tujuh) tahun. Ditanya mengenai gaya pendidikannya Haghia berujar, “Saya termasuk ibu yang sangat santai dalam mendidik anak, kecuali dalam hal disiplin.” Haghia Lubis yang merupakan tamatan Universitas Indonesia dan Harvard Law School berusaha fleksibel dalam menerapkan pola pendidikan pada anaknya, “Mungkin sedikit sulit ya karena distraksi sekarang ada banyak sekali, zaman saya dulu tidak ada youtube, atau profesi vlogger- zaman sekarang anak-anak cita-citanya menjadi youtuber atau vlogger”.
Menurut Haghia, cara terbaik untuk mendorong disiplin adalah dengan memberikan contoh serta menerangkan dengan dialog dan komunikasi terbuka mengenai pentingnya disiplin diri dalam menggapai cita-cita.
Haghia yang juga merupakan seorang single parent tentu harus memenuhi peran menjadi seorang ibu serta juga ayah bagi anak semata wayangnya. “Saya berusaha hadir di momen-momen penting seperti exhibition, atau class show. Sisanya memantau pengerjaan PR, karena memang PR harus saya tandatangani.” Haghia juga memastikan bahwa akhir pekan adalah waktunya mendampingi anak, “Biasanya saya menemani Arief les basket atau taekwondo, setelah itu kami movie night bersama di rumah- bergiliran dengan film pilihan masing-masing”.
Anak itu adalah amanah, dan potensi-potensinya yang ada yang harus kita nurture. Saya tidak ingin memaksa anak saya untuk memenuhi standar-standar kesuksesan yang ada di masyarakat agar dianggap pintar atau sukses- saya selalu menanamkan pada anak saya bahwa hal yang paling utama adalah kebahagiaannya. Sukses terus ya Mama Haghia.