Bahas Presepsi Politik 2019, NasDem Jakarta Gelar Diskusi Publik Undang Fahri Hamzah
Wibi menjelaskan, dalam diskusi juga akan dijelaskan bagaimana memahami strategi politik dengan menangkal politik SARA.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DKI Jakarta menggelar diskusi publik, di Jalan Borobudur Nomor 20, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018) malam.
Adapun narasumber yang akan hadir nanti malam yakni, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Ketua DPW NasDem DKI Wanda Hamidah, Cania Citta Irlanie selaku Head of Content GEOLIVE ID, Reza Zaki Ketua Rumah Imperium yang juga Ketua Putra Daerah Membangun Tokoh Filatropi Milenia versi Kotan TEMPO, serta Arya Fernandes Peneliti CSIS.
Baca: Hari Kamis, Polisi Jadwalkan Pemeriksaan Sandiaga Uno
"Tema yang akan dibahas yakni 'presepsi politik 2019' yang pada intinya, membahas soal persepsi politik 2019 dari sisi Partai NasDem, PSI, Perindo, dan partai-partai baru yang akan masuk dalam pentas politik 2019," kata Sekretaris DPW NasDem DKI Jakarta Wibi Andrino lewat pesan singkat yang diterima.
Dalam diskusi ini, Wibi mengatakan para narasumber akan membahas juga soal tingkat popularitas, disenangi, disukai, hingga dipilihnya, sebagaimana hasil survei yang dilakukan CSIS.
Baca: KPK Tetapkan Bupati Rita Tersangka Pencucian Uang Senilai Rp 436 Miliar
"Selain itu, diskusi ini juga akan membahas agar nantinya DPR, bisa menjadi salah satu pilar dalam menjaga demokrasi politik yang akan berlangsung pada 2018 dan 2019. Hal tersebut agar ketegangan politik tidak bermuara, atau menghasilkan disintegrasi bangsa, seperti yang sudah terasa sejak 2017," katanya.
Wibi menjelaskan, dalam diskusi juga akan dijelaskan bagaimana memahami strategi politik dengan menangkal politik SARA.
"Sebab politik SARA jauh lebih mengerikan dibandingkan politik uang. Sebab politik SARA dampaknya bisa menetes hingga berbagai provinsi. Apalagi, tahun ini ada 171 daerah yang akan mengadakan Pilkada Serentak," kata Wibi.
Yang paling penting dirinya berharap, produk 2019 bukan hanya melahirkan produk politisi baru, tetapi juga negarawan baru sehingga para aktor, kader, dan peserta pemilu dan pileg 2019 adalah orang-orang yang punya rekam jejak pemberdayaan masyarakat yang baik di setiap daerahnya masing-masing.
"Sehingga, nanti 2019 kita bisa melahirkan Presiden RI yang terbaik, dan juga orang-orang di parlemen yang terbaik," kata Wibi.