Kenangan Keluarga Tentang Sosok Daoed Joesoef "Man of Culture"
"Beliau (Daoed Joesoef) konsisten, tegas, cenderung keras kepala. Itu yang saya ingat betul dari beliau," ujar Bambang Pharmasetiawan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - "Beliau (Daoed Joesoef) konsisten, tegas, cenderung keras kepala. Itu yang saya ingat betul dari beliau," ujar Bambang Pharmasetiawan, menantu Daoed Joesoef, ditemui di rumah duka, Jalan Bangka VII, Pela Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).
Pria yang sejak pagi menerima tamu yang datang melayat menceritakan sosok Daoed Joesoef yang dipanggilnya Bapak.
Ujar Bambang, Daoed menamakan dirinya Man of Culture, seseorang yang mencintai budaya lebih dari seni.
"Beliau menamakan dirinya (Daoed Joesoef) Man of Culture, yang mencintai budaya, karena seni itu bukan hanya budaya, termasuk dunia pendidikan. Karena itu beliau konsisten pada kebudayaan dan pendidikan. Sejak kecil hingga dewasa," kenang Bambang.
Baca: JK Kenang Sosok Daoed Joesoef Sebagai Pengabdi Pendidikan
Bagi Bambang, kenangan mendalam dari sosok mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Era Soeharto ini adalah bagaimana beliau menanamkan pendidikan berkarakter dalam keluarga.
"Ia sangat menyayangi sosok ibunya. Buku pertama berjudul Emak adalah tanda ia sangat cinta ibu. Baginya (Daoed Joesof) Ibu menjadi tokoh pendidikan berkarakter pertama dalam keluarga," ujar Bambang.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 1978-1983 ini, dikatakan Bambang, memiliki hobi menulis buku dan melukis.
"Buku Emak pendidikan keluarga menjadi buku pertama (ditulis) kemudian ada buku Borobodur, Strategi, Pikiran dan gagasan, Aku Bukan Teroris, serta yang terakhir dilaunching pada November 2017 lalu dilaunching adalah Anak Tiga Jaman. Sejak pensiun juga hobi melukis," ujar Bambang.
Daoed Joesoef meninggalkan seorang istri Sri Soelastri (89), satu orang anak Sri Sulaksmi Damayanti, dua orang cucu Natasha dan Garin, serta seorang cicit bernama Anya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 1978-1983, meninggal dunia Selasa (23/1) pukul 23.55 Wib, di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
Daoed Joesof meninggal pada usia 91 tahun.
"Beliau meninggal (sakit) jantung. Sejak Sabtu masuk ke RS. Diusia 73 tahun pernah (jantungnya) diberi ring," kata Bambang.
Rencananya Rabu siang nanti jenazah Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Soeharto ini akan dimakamkan di TPU Giri Tama, Bogor, Jawa Barat.