Disurvei Tidak Lolos Parliamentary Tresholhd, PAN Sebut Lembaga Survei Tidak Selalu Benar
"Survei di Pilkada Jakarta engga ada yang hasilnya menunjukkan Anies Sandi menang,salah juga survei itu,"
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Taufik Kurniawan menanggapi santai soal hasil riset lembaga lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebut PAN terancam tidak lolos ambang batas parlemen.
Menurut Taufik, Survei tidak selalu mencerminkan hasil nyatanya nanti.
"Survei jadi bagian indikator dan kami terbiasa karena engga pernah sebelumnya kami Pileg kami disurvei selalu di bawah dua persen tapi hasilnya kami dapat pimpinan DPR dan pimpinan MPR," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (25/1/2018).
Baca: Hasil Survei: Lima Partai Terancam Tak Dapat Penuhi Ambang Batas Parlemen Dalam Pemilu 2019
Baca: Tunggu Hasil Penyelidikan KPK, Mantan Ajudan Setya Novanto Kini Berdinas di Polda Metro Jaya
Menurut Taufik jumlah sample dalam survei tidak dapat mewakili seluruh penduduk Indonesia terutama yang memiliki suara pada pemilihan legislatif tahun depan.
Ia berharap survei tidak dijadikan alat penggiringan opini.
"Survei di Pilkada Jakarta engga ada yang hasilnya menunjukkan Anies Sandi menang,salah juga survei itu," katanya.
Menurutnya, lembaga survei harus mempertanggungjawabkan hasil risetnya tersebut.
Karena dapat merubah persepsi publik.
Baca: Panglima TNI Minta Anggota Satgas Kesehatan Perhatikan Adat Istiadat Papua
Baca: Hilang Beberapa Hari, Tiba-tiba Jasad Pria Ini Dibawa Buaya ke Pantai
Jangan sampai menurutnya lembaga survei memiliki tujuan tertentu dalam mempublikasikan hasil risetnya.
Kedepan, menurutnya karena saat ini tahun politik,jangan sampai lembaga survei yang sakral dan base on akademik jadi masuk arena politisasi.
"Kalau sudah masuk pembentukan citra dan opini,karena hasil survei yang terbukti engga selalu benar, ini nanti justru kalau ada pihak yang tidakmenerima nanti bisa jadi ada upaya hukum karena buat persepsi publik keliru," katanya.
Sebelumnya Berdasarkan Survei Lingkaran Survei Indonesia Januari 2018. Lima partai politik lama yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini terancam tak lolos kembali ke parlemen pada periode selanjutnya.
Baca: Mantan Dokter Tim Senam Amerika serikat Divonis 175 Tahun Akibat Lakukan Pelecehan Seksual
Baca: Kisah Agen Wanita Korea Utara, Dilatih Selama 7 Tahun Hingga Jalankan Misi Ledakkan Pesawat Korsel
"PPP, Nasdem, PKS, PAN, dan Hanura istilahnya masih ngeri-ngeri sedap untuk bisa lolos parliamentary threshold 2019," kata peneliti LSI Rully Akbar saat merilis hasil surveinya di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Untuk mendapatkan kursi di DPR, partai politik harus meraih minimal 4 persen suara sah nasional pada pemilu legislatif 2019 mendatang
Namun, hasil survei itu menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan bagi PPP, Nasdem, PKS, PAN, dan Hanura. Suara partai-partai yang sudah berpengalaman di pemilu sebelumnya itu berada di bawah ambang batas.
PPP mendapatkan 3,5 persen, PKS 3,8 persen, PAN 2,0 persen, dan Hanura 0,7 persen.
Hanya Nasdem yang perolehan suaranya sedikit di atas ambang batas, yakni 4,2 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.