Mengintip Bekal Satgas Kesehatan TNI yang Berangkat ke Papua
Satgas Kesehatan TNI yang akan diberangkatkan ke Papua akan dibekali juga dengan beberapa hal untuk mengurangi risiko kesehatan personel Satgaskes.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Kesehatan Tentara Nasional Indonesia (Kapuskes TNI) dr Ben Yura Rimba mengatakan Satgas Kesehatan TNI yang akan diberangkatkan ke Papua akan dibekali juga dengan beberapa hal untuk mengurangi risiko kesehatan personel Satgaskes.
Beberapa perlengkapan yang dibawa seperti alat-alat penjernih air, obat-obatan, pedoman-pedoman, serta petunjuk lapangan.
Hal itu diungkapkannya di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma sebelum pelepasan Satgas Kesehatan TNI, Kamis (25/1/2018).
"Jadi kita juga dibekali dengan alat-alat penjernih air, obat-obatan juga dengan seluruh pedoman-pedoman, petunjuk lapangan untuk mengantisipasi hal-hal demikian," kata Ben.
Ben menambahkan bekal yang dibawa Satgaskes tidak hanya untuk menangani wabah penyakit yang sudah teridentifikasi di sana seperti malaria, campak, dan kolera namun juga seluruh elemen lain.
"Jadi bukan hanya KLB malaria, campak, kolera dan segala macem. Jadi seluruh elemen kita perhatikan," ujar Ben.
Baca: Tersangka Pengemudi Mobil yang Seruduk Puluhan Motor Diduga Dibawa Kabur Keluarganya
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi para Kepala Staf Angkatan memberangkatkan Satuan Tugas Kesehatan TNI (Satgaskes TNI) untuk mengatasi masalah gizi buruk dan wabah penyakit campak di wilayah Timika, Papua dan Papua Barat.
Satgas yang terdiri dari tenaga medis termasuk dokter spesialis (abak, kandungan, penyakit dalam dan THT) dan para medis dari Puskes TNI, Puskes TNI AD, Diskes TNI AL, dan Diskes TNI AU tersebut dibentuk sesuai perintah Presiden RI, Ir Joko Widodo.
Satgaskes yang diberangkatkan berjumlah 206 personel dipimpin Letkol Ckm dr Shohibul Hilmi (Danyonkes Divif 2 Kostrad).
Tim tersebut terbagi ke dalam kelompok Markas Komando Satuan Tugas (Makosatgas), Seksi Markas (Sima), Tim Analisis, Tim Pemeliharaan dan Pencegahan (Harcegah), Tim Evakuasi, Tim Pelayanan Kesehatan (Yankes) dan Peleton Pengawal (Tin Wal).
Rencananya Satgas tersebut akan berada di sana sepanjang tahun dan dirotasi setiap sembilan bulan sampai daerah tersebut bebas gizi buruk dan penyakit campak.
Sejauh ini, penyakit telah berhasil diidentifikasi oleh TNI yang terjadi di Papua dan Papua Barat adalah gizi buruk, campak, malaria, ISPA, diare, TBC, kulit, dan genetik.
Baca: Plt Sekda Jambi Yakin Zumi Zola Seminggu Lagi Menyusul Jadi Tersangka
Pelepasan Satgaskes TNI tersebut dilakukan di Lanud Halim Oerdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis (25/1/2018).
Satgaskes tersebut diberangkatkan dengan pesawat TNI AU dengan rute Halim-Hasanudin.
Setelah menginap semalam di Makassar penerbangan dilanjutkan menuju Patimura dan Timika.