Pemuda Jangan Terpecah Belah Hanya karena Pilihan Politik yang Berbeda
Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fajar Riza Ul Haq mengajak pemuda untuk melek politik.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fajar Riza Ul Haq mengajak pemuda untuk melek politik.
"Tapi politik yang memang benar-benar digunakan untuk kepentingan dan kemaslahatan bersama," ucap Fajar Riza Ul Haq saat melakukan kunjungan ke Forum Pemuda Cibeber III, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jumat (26/1/2018) di Islamic Center, Kecamatan Leuwiliang.
Fajar yang juga tokoh pemuda Muhammadiyah ini mengatakan, saat ini Indonesia dianugerahi “bonus demografi”, di mana angkatan produktif akan menjadi warga mayoritas dibandingkan warga non produktif.
Tingkat ketergantungan ekonomi di masyarakat akan semakin berkurang.
"Pemuda benar-benar akan memainkan peranan penting di banyak sektor kehidupan bernegara," imbuh Fajar.
Baca: Saya Tungguin Istri, Kalau Capek Saya Tidur di Hotel Tempat Istri Tidur dengan Pria Lain
Berorientasi Kemaslahatan
Dalam kesempatan tersebut Fajar mengingatkan para pemuda untuk tidak terpecah belah lantaran pilihan politik yang berbeda.
Menurutnya, peran pemuda bukan hanya terjun ke politik dalam arti sempit, yakni hanya aktif di partai.
"Segala upaya kita untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat banyak, adalah juga politik," ucap Fajar.
Saat ini, menurut Fajar, sering kali politik justru menjadi alasan untuk pemuda tercerai-berai.
Padahal bila suatu hal diperjuangkan bersama-sama, meski dengan cara yang berbeda-beda, hasilnya bisa jadi akan semakin produktif.
"Dalam agama Islam sendiri, politik lebih cair. Politik merupakan bagian dari muamalah, dan pemuda memiliki tanggung jawab yang strategis untuk negara," tuturnya.
Fajar mengapresiasi keberadaan Forum Pemuda Leuwiliang. Menurutnya, forum-forum semacam ini bisa menjadi wahana bersilaturahmi sekaligus ajang tukar ide antarpemuda.
Sebelumnya, di hari yang sama Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga blusukan ke Kampung Waringin Jaya, Bojong Gede, Kabupaten Bogor.
Baca: Sebelum Tewas Minum Racun Serangga, Karsa Kirim Pesan Minta Kerabat Cari Mayatnya di Pantai Saba
Di Waringin Jaya, Fajar menemui masyarakat yang umumnya adalah ibu-ibu.
Fajar mengingatkan kepada ibu-ibu yang hadir untuk benar-benar memperhatikan pendidikan anak-anak mereka.
Fajar mengatakan, pemerintah menjamin hak setiap warga negara untuk menempuh pendidikan dasar.
Pemerintah, menurut Fajar, saat ini telah membantu 19 juta anak untuk dapat mengenyam pendidikan dasar, khususnya mereka yang berasal dari golongan tidak mampu.
Di sinilah sekolah memainkan peranan penting untuk mendata murid-murid tidak mampu.
"Pelanggaran-pelanggan sering terjadi dalam praktik yang dilakukan sekolah. Untuk itu, bila melihat pelanggaran, segera laporkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Termasuk bila ada sekolah yang melakukan pungutan liar (pungli)," papar Fajar.