Polri Fokus Menjaga Pilkada Serentak
Rapim Polri 2018 yang digelar dua hari telah selesai dilaksanakan, di Auditorium Mutiara PTIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (2
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapim Polri 2018 yang digelar dua hari telah selesai dilaksanakan, di Auditorium Mutiara PTIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/1/2018).
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan Rapim tersebut menghasilkan keputusan Polri untuk fokus dalam proses pilkada serentak 2018 ke depan.
Hal ini lantaran pada bulan Februari, penetapan calon sudah dilakukan. Untuk itu, kata Syafruddin, pihaknya sudah mempersiapkan diri hingga masa kampanye nanti.
Baca: Di Balik Cuci Piring Setya Novanto
"Tadi kita fokus dalam proses pilkada. Karena bulan depan Februari sudah penetapan calon. Penetapan calon sudah mulai running oleh karena itu antisipasi Polri sudah mulai kita naikkan, jadi saat penetapan calon nanti, sampai dengan penyelenggaraan pilkada sendiri di bulan Juni. Ini cukup panjang empat bulan sampai dengan kampanye," ujar Syafruddin, usai penutupan Rapim Polri, Kamis (25/1/2018).
Ia juga menyampaikan para masyarakat tak perlu terlalu overconfident maupun pesimistis dalam menghadapi pilkada.
Ia meyakini pelaksanaan pilkada akan berjalan dengan baik.
"Kita tidak perlu overconfident karena kerawanan kita petakan. Terutama masalah demografi, Jabar, Jateng dan Jatim, kemudian geografi, kemudian masalah masalah potensi konflik kemudian aspek sejarah konflik. Tapi kita juga tidak boleh pesimis atau khawatir sekali, berjalan biasa saja aman," imbuhnya.
Baca: Peneliti Terorisme: Kunjungi Kabul, Jokowi Adalah Presiden Super Berani
Optimisme Syafruddin berdasarkan dari sejarah pemilu, dimana baik pemilu kepala daerah ataupun Presiden, hasil yang didapat selalu baik dan demokratis.
"Masyarakat menjalani aktivitas rutinnya silakan, kita biasa saja, kita tidak usah serem, karena sejarah pemilu itu, baik pemilu kada atau presiden di Indonesia semua hasilnya baik dan demokratis," pungkasnya.(*)