Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Politik Ini Berpendapat Ada Jejak Politik dalam Aksi 'Kartu Kuning' Ketua BEM UI ke Jokowi

"(Tentunya) mereka bisa beraudiensi kapan saja, mengapa harus memilih momen dies natalis?, publisitas adalah alasan utama," kata Donny.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pengamat Politik Ini Berpendapat Ada Jejak Politik dalam Aksi 'Kartu Kuning' Ketua BEM UI ke Jokowi
FACEBOOK
Ketua BEM Universitas Indonesia Zaadit Taqwa 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Donny Gahral Adian menyoroti aksi 'kartu kuning' yang dilakukan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Zaadit Taqwa terhadap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Kampus UI, Depok, pada Jumat, 2 Februari lalu.

Menurutnya, aksi yang dilakukan saat momen acara Dies Natalies UI itu berlangsung, tidak hanya merupakan 'aksi moral' saja.

"Aksi Ketua BEM UI yang memberi kartu kuning terhadap Jokowi, bukan semata aksi moral belaka," ujar Donny, Minggu (4/1/2018).

Ia menilai ada unsur politis dalam aksi yang mengundang perhatian masyarakat dan dunia maya itu.

"Saya melihat jejak-jejak politik di aksi tersebut," tegas Donny.

Lebih lanjut Donny menilai aneh, jika BEM UI menggunakan alasan 'sulitnya beraudiensi dengan Jokowi' sebagai alasan melakukan aksinya mengingat ada masa 365 hari dalam satu tahun, sehingga ia menganggap alasan tersebut tidak masuk akal.

BERITA TERKAIT

"Pertama, aksi itu disebut karena BEM UI sulit beraudiensi dengan Jokowi, padahal ada 365 hari dalam setahun," jelas Donny yang juga mantan suami artis dan politisi Rieke Diah Pitaloka ini.

Ia menilai, melakukan audiensi dengan Jokowi sebenarnya bisa dilakukan pada momen atau kesempatan lainnya, bukan menggunakan momen dies natalis.

Hal itulah yang membuat Donny menduga 'publisitas' merupakan alasan utama mengapa kartu kuning diacungkan kepada Jokowi.

"(Tentunya) mereka bisa beraudiensi kapan saja, mengapa harus memilih momen dies natalis?, publisitas adalah alasan utama," kata Donny.

Sebelumnya, kartu kuning itu diberikan sebagai tanda peringatan bagi Jokowi terkait sejumlah persoalan yang terjadi di tanah air, satu diantaranya mengacu pada isu gizi buruk di Asmat, Papua.

Baca: Penyidik KPK Rasakan Hal-hal Ganjil Saat Geledah Vila Mewah Zumi Zola di Tanjung Jabung Timur

Baca: Jadi Wonder Woman, Pedangdut Cantik Ini Harus Hidupi Tiga Anak Sejak Menjanda Enam Tahun

Tudingan tersebut pun dijawab Jokowi secara bijak, ia meminta agar BEM UI langsung melihat sendiri kondisi di kabupaten tersebut.

Kendati mendapatkan kartu kuning dari BEM UI, ia tidak mempermasalahkan kritikan itu.

Zaadit yang juga merupakan mahasiswa Fakultas MIPA itu menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Jokowi.

Tuntutan tersebut meliputi isu gizi buruk Asmat serta usulan Perwira Polri menjadi Penjabat Gubernur. Meski pada akhirnya, ia diamankan oleh Paspampres.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas