SBY Diminta Ungkap Nama yang Ikut Pertemuan Sebelum Sidang Tipikor
"Saya dukung seribu persen Pak SBY untuk segera menyebutkan nama-nama itu," kata Tridianto.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Loyalis Anas Urbaningrum Tridianto angkat bicara mengenai pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu terkait dengan adanya pernyataan Ketum Demokrat itu mengenai pertemuan yang dihadiri sejumlah orang.
Baca: Akibat Longsor di Perimeter Selatan, Kereta Bandara Batal Angkut 1.700 Penumpang
Pertemuan terkait dengan tanya jawab di persidangan antara Firman Wijaya dan Mirwan Amir.
"Sebaiknya jika benar ada pertemuan itu dan Pak SBY yakin ya disebutkan saja pertemuannya di mana, kapan dan yang hadir siapa saja," kata Tridianto melalui pesan singkat, Rabu (7/2/2018).
"Saya dukung seribu persen Pak SBY untuk segera menyebutkan nama-nama itu," kata Tridianto.
Tridianto meminta SBY tidak khawatir pernyataannya membuat geger bila menyebutkan nama-nama peserta pertemuan itu.
"Perlu segera disebutkan biar jelas dan terang. Tidak jadi teka-teki dan digoreng jadi rumor atau fitnah. Ayolah Pak SBY sebutkan nama-namanya," kata Tridianto.
Tridianto yakin masyarakat dan aparat menunggu nama-nama tersebut.
Baca: KPK Periksa Mantan Pegawai PT Garuda Indonesia
"Nyong hanya berharap Pak SBY tidak terima informasi kelas hoax," kata Wasekjen Hanura itu.
Sebelumnya diberitakan, pada 25 Januari 2018 lalu, nama Susilo Bambang Yudhoyono disebut oleh Mirwan Amir yang hadir sebagai saksi di persidangan kasus korupsi KTP elektronik.
Mirwan mengatakan hal tersebut usai ditanya oleh pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya mengenai siapa saja yang mengetahui proyek tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di balik persidangan.
Informannya telah memberitahu bahwa ada pertemuan sebelum sidang berlangsung.
"Saya mendapatkan informasi dari orang yang sangat terpercaya. Ada sebuah pertemuan sebelum sidang tipikor berlangsung," kata dia di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Informasi tersebut yang dikatakan SBY sebagai cikal bakal dirinya ditargetkan di sidang dan seolah-olah menjadi 'orang besar' yang disebut dalam kasus KTP elektronik.
Namun begitu, dia enggan lebih lanjut mengenai pertemuan tersebut dan belum saatnya SBY mengumbar apa yang terjadi.
"Informasi yang saya miliki belum saatnya saya buka ke masyarakat luas," tukasnya.