Penyerangan di Gereja Sleman, Umat Beragama Diimbau Tidak Termakan Hasutan Adu Domba
"Umat beragama perlu lebih korektif dalam menyikapi rumor ataupun berita yang tidak jelas akurasinya," ujarnya
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Dia menegaskan, kasus-kasus ini juga bukan hanya sebatas aksi intoleransi dan kekerasan terhadap kelompok-kelompok agama di luar Islam.
Baca: Kisah Khodijah Lolos dari Kecelakaan Maut Tanjakan Emen dan Firasat Para Korban Tewas
"Saya kira ada faktor lain yang harus sama-sama diwaspadai oleh semua umat beragama dan menjadi perhatian pemerintah."
"Jangan sampai umat yang majemuk ini termakan hasutan adu-domba dan kepentingan politik sesaat," pesannya.
Diberitakan, seorang pria membawa pedang menyerang peribadatan misa di Gereja St Lidwina Bedog, Yogyakarta, Minggu (11/2/2018) sekitar pukul 07.30 WIB pagi.
Dari informasi dan video yang didapat Tribun-Medan.com, pria yang tampak bersepatu PDL putih, kaos hitam dan membawa ransel itu tampak menguasai area altar.
Berikut Kronologisnya:
1. Pada hari Minggu, 11 Februari 2018 sekira pukul 07.30 WIB telah terjadi seorang pria yang melakukan penganiayaan terhadap jemaat gereja Katolik Sant Lidwina Dukuh Jambon Trihanggo, Gamping Sleman, Jogyakarta yang sedang melaksanakan ibadat.
2. Pelaku diketahui bernama Suliyono, lahir 16 Maret 1995, mahasiswa dengan alamat Krajan RT 02 RW 01 Kandangan Pesanggrahan Banyuwangi, Jatim.
3. Adapun korban dari kejadian tersebut:
a. Budijono, laki- laki, 44 tahun, swasta, alamat Perum Nogotirto Gamping Sleman mengalami luka sobek pada bagian kepala belakang da leher bagian belakang akibat senjata tajam.
b. Romo Karl-Edmund Prier SJ, alamat Asmi Bener Yogyakarta, mengalami sobek pada kepala belakang akibat senjata tajam.
c. Aiptu Munir alamat Aspol Polsek Gamping, mengalami luka pada tangan akibat senjata tajam.
d. Martinus Parmadi Subiantara, alamat Nusupan RT 02 RW 28 Trihanggo Gamping Sleman mrngalami luka pada punggung