Jokowi Serahkan 1.010 KIP di Kabupaten Seram Bagian Barat
Jokowi memberikan langsung KIP kepada 325 siswa Sekolah Dasar (SD), 374 siswa SMP. 211 siswa SMA, dan 101 siswa SMK.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, SERAM - Presiden RI Joko Widodo, memberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1.010 siswa di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku, Rabu (14/2/2018).
Pemberian KIP ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan akses dan layanan pendidikan kepada siswa yang berasal dari keluarga miskin ataupun rentan miskin, agar terus mendapatkan pelayanan pendidikan hingga pendidikan menengah.
“Gunakan Kartu Indonesia Pintar sesuai peruntukannya yang berkaitan dengan pendidikan, seperti membeli tas sekolah, buku, dan sebagainya untuk keperluan pendidikan. Jangan gunakan untuk hal lainnya,” pesan Jokowi dalam acara pemberian KIP, di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Rabu (14/02/2018).
Jokowi memberikan langsung KIP kepada 325 siswa Sekolah Dasar (SD), 374 siswa SMP. 211 siswa SMA, dan 101 siswa SMK.
Jumlah penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) di Kabupaten Seram Bagian Barat sebanyak 26.156 siswa. Sedangkan penerima manfaat PIP di seluruh Provinsi Maluku sebanyak 176.346 siswa.
Selain pemberian KIP, Jokowi juga memberikan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 1.000 keluarga. Bantuan tersebut, kata dia, juga dapat digunakan untuk membantu keperluan pendidikan anak.
“Penerima PKH dapat juga menggunakannya untuk keperluan pendidikan anak-anak kita,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang turut mendampingi Presiden Jokowi.
Baca: Penembakan Sekolah Bagian Florida, Diduga Ada Satu Siswa WNI
Baca: Pilkada Serentak, 30 Bakal Calon Kepala Daerah Gagal Lolos Sebelum Bertarung
Usai acara pemberian KIP, Zefa Sariale siswa SD Negeri 2 Kairatu, menyampaikan rasa senangnya sebagai salah satu penerima manfaat PIP.
Dana yang diberikan ini, kata Zefa, sangat membantu memenuhi kebutuhan sekolahnya. “Saya akan gunakan bantuan ini untuk membeli peralatan sekolah yang sudah mulai rusak, seperti tas,” ujar Zefa, anak seorang petani dan buruh.
Hal yang sama diungkapkan Yongki Kakay siswa SMA Negeri 3 Taniwel. Ia mengakui bahwa PIP ini sangat bermanfaat bagi dirinya yang sudah tidak memiliki orang tua. “Saya tinggal sama kakak saya, dan dengan adanya PIP ini sangat membantu sekali. Saya akan manfaatkan betul KIP ini untuk mendukung keperluan sekolah,” pungkasnya.
Turut hadir dari jajaran Kemendikbud dalam acara tersebut yakni Direktur Pembinaan SMP Supriano, dan Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman.