Anies Baswedan Bisa Jadi 'Kuda Hitam' Pilpres
Menurut Qodari, Anies bisa menjadi kuda hitam karena jabatan strategisnya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan banyak disorot media massa.
Editor: Malvyandie Haryadi
Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu minimal berusai 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling, teknik pengumpulan datanya melalui wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Pilpres selesai
Indo Barometer menyebut jika Jokowi berpasangan dengan Prabowo Subianto, dipastikan dapat memenangkan Pilpres 2019 secara telak. Muhammad Qodari mengatakan terdapat tiga skenario Pilpres 2019.
Skenario pertama, dua pasangan calon yaitu Jokowi melawan Prabowo Subianto. Skenario kedua, Jokowi gabung Prabowo melawan pasangan lain. Kondisi itu dinamakan kuda catur alias zigzaz.
"Skenario ketiga, yaitu 3 pasang, Jokowi dengan Mr. X melawan Prabowo-Mr. Y, melawan kita sebut saja Mr Fulan dan Mr Fulin," ujar Qodari. Qodari menjabarkan, pasangan Jokowi-Prabowo berdasarkan hasil survei sangat kuat sekali jika melawan pasangan lainnya yang diusung partai politik.
Misalnya, Jokowi-Prabowo akan mendapatkan suara 48 persen saat melawan pasangan Budi Gunawan-Anies Baswedan sebesar 3,9 persen. Kemudian, Jokowi-Prabowo bisa mendapatkan suara 50,2 persen saat melawan pasangan Anies Baswedan-Budi Gunawan.
Lalu, Jokowi-Prabowo (49,5 persen) dihadapkan pasangan Gatot Nurmantyo-Anies Baswedan (4,5 persen). Jokowi-Prabowo (49,7 persen) versus Anies-Gatot Nurmantyo (4,2 persen), dan Jokowi-Prabowo (50,5 persen) melawan Jusuf Kalla-Anies (3,2 persen).
"Posisi Jokowi-Prabowo dipasangkan kuat sekali, angkanya 50 persenan, kalau ini terjadi saya bisa katakan Pilpres selesai," ucapnya. (tribunnetwork/sen)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.