Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Strategi Anyar PDIP Setelah Marianus Sae, Jagonya Resmi Jadi Tersangka

"Iya, kami tarik dukungan ke Pak Marianus. Tetapi, kami terkendala undang-undang, jadi kami sosialisasikan Eni."

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Strategi Anyar PDIP Setelah Marianus Sae, Jagonya Resmi Jadi Tersangka
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Bupati Kabupaten Ngada Marianus Sae menggunakan rompi tahanan meninggalkan gedung KPK, Jakarta, Senin (12/2/2018). KPK resmi menahan Bupati Ngada Marianus Sae terkait suap proyek infrastruktur di Kabupaten Ngada, NTT dengan komitmen suap sebesar Rp 4,1 Miliar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan tetap menjalankan mesin partai di pemilihan kepala daerah (Pilkada) NTT 2018.

Meskipun Bupati Ngada, Marianus Sae ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, namun dukungan partai berlambang banteng itu tetap diberikan kepada calon wakil gubernur, Eni Nomleni.

"Iya, kami tarik dukungan ke Pak Marianus. Tetapi, kami terkendala undang-undang, jadi kami sosialisasikan Eni," tutur Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Sabtu (17/2/2018).

Selama sosialisasi ke warga, kata dia, PDI P mengusung isu perbaikan gizi bagi balita dan pemberdayaan perempuan. Dalam hal ini, pihaknya menonjolkan sosok Eni.

"Maka kasus NTT yang kami sosialisasikan adalah ibu Eni. Perempuan itu mampu harapan lebih baik. Kami harapkan untuk di NTT terkenal menghadapi persoalan terkait dengan gizi bagi balita," kata dia.

Baca: Ternyata Anak dan Calon Menantu Elvy Sukaesih Urunan Rp 200 Ribu-an untuk Beli Sabu

Berita Rekomendasi

Baca: Tiga Jam Polisi Obok-obok Kediaman Elvy Sukaesih untuk Cari Jejak Narkoba

Menyikapi sejumlah calon kepala daerah yang ditetapkan tersangka oleh KPK, kata dia, sikap PDI P mendukung komisi anti rasuah tersebut.

Dia menegaskan akan memberikan efek jera berupa pemecatan kepada kader partai yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) karena kasus korupsi.

"Bagi kami kepuasan harus dibangun oleh rakyat. Ketika mencari calon wakil kepala daerah pun, yang kami cari pemburu untuk rakyat. Bukan menghalalkan segala cara," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas