Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Novel Baswedan Tak Mau Tanggapi Ultimatum Presiden kepada Kapolri 

Novel mengaku telah memaafkan pelaku penyerangan air keras terhadap dirinya. Namun, ia masih menaruh harapan jika kepolisian dapat mengungkap

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Novel Baswedan Tak Mau Tanggapi Ultimatum Presiden kepada Kapolri 
Ist
Novel Baswedan 

TRIBUNNEWS.COM - Novel Baswedan tak ingin menanggapi adanya desakan Presiden Jokowi kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menuntaskan kasus penyerangan dirinya maupun ultimatum serta rencana adanya langkah lain jika Polri "menyerah" menuntaskan kasus tersebut.

Sebab, penegakan hukum itu merupakan kewajiban seorang presiden. "Saya nggak tanggapi itu, Mas. Karena hal tersebut kewajiban Presiden," kata Novel kepada Tribun melalui pesan Whatsapp dari Singapura, Selasa (20/2) malam.

Novel mengaku telah memaafkan pelaku penyerangan air keras terhadap dirinya. Namun, ia masih menaruh harapan jika kepolisian dapat mengungkap kasus yang menimpanya ini.

Dan jika kasus tersebut tidak juga diungkap, maka hal itu menjadi preseden buruk bagi pemerintahan Jokowi.

"Tidak diungkapnya penyerangan itu adalah preseden buruk untuk pemerintah, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi," kata Novel.

Istri Novel, Rina Emilda mengaku tidak tahu lagi tentang apa yang perlu diresponsnya atas desakan dan ultimatum dari Presiden Jokowi itu.

Sebab, permintaan keluarga Novel kepada Presiden Jokowi untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait kasus Noveltak kunjung direspons oleh Jokowi.

Berita Rekomendasi

Satu harapan Rina yang juga menjadi harapan Novel, yakni agar pelaku penyerangan tersebut bisa segera ditangkap dan motif kasusnya diungkap oleh kepolisian.

"Saya nggak tahu, Mas. Yang jelas keluarga berharap segera terungkap pelakunya," kata Rina melalui pesan Whatsapp yang tengah menemani Novel Baswedan di Singapura.

Rina menyatakan menghormati apapun pernyataan dan langkah yang akan diambil oleh Presiden Jokowi terkait kasus penyerangan yang menimpa suaminya.

"Pak novel seperti semula tidak percaya kasusnya akan terungkap. Tapi tadi melihat berita di media, Presiden kembali menagih Polri kami mesti menghormati hal tersebut," ujarnya. (Tribun Network/git/coz)

Dalam kesempatan itu, Novel juga mengkonfirmasi rencana kepulangannya ke Indonesia pasca-sepuluh bulan menjalani rangkaian operasi mata di rumah sakit di Singapura, pada Kamis (22/2).

Ia berencana langsung mendatangi kantor tempatnya bertugas, Gedung KPK di Jakarta pada siang harinya.

Ia tak menampik sejak lama kangen untuk kembali bekerja dalam pemberantasan korupsi. "Barangkali siang saya ke kantor KPK," ungkap Novel melalui layanan pesan Whatsapp dari Singapura, Selasa (20/2) malam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas