Gaet Milenial, Komunitas Banteng Muda Padukan Gaya Kekinian dengan Kearifan Lokal
Salah satunya melalui paduan kampanye bergaya anak muda dengan kearifan lokal.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Komunitas Banteng Muda (KBM) mencoba menggaet generasi milenial untuk ikut dalam kegiatan sosial dan politik.
Salah satunya melalui paduan kampanye bergaya anak muda dengan kearifan lokal.
"Cara kampanye di Pasuruan beda dengan Bondowoso, beda dengan Jakarta. Pikirin cara adaptif kreatif, dicombine dengan kearifan lokal," ujar Ketua Umum KBM Banyu Biru, di Prime Plaza Hotel, Sanur, Bali, Jumat (23/2/2018).
Hal itu disampaikan Banyu dalam diskusi bertajuk 'Banteng Asyik di PDIP Perjuangan'.
Sebagai kader PDIP, jelas Banyu, ia berupaya mendukung calon kepala daerah maupun presiden yang didukung PDIP lewat kampanye yang menarik perhatian anak muda.
Baca: Rakernas PDI Perjuangan Putuskan Usung Jokowi Jadi Capres 2019
Contohnya, ia dan rekan-rekannya di Jawa Timur menginisiasi terbentuknya 'Omah Jaman Now'. Menurutnya, jika cara kampanye tidak menarik, maka akan mudah dilupakan.
"Milenial itu susah, X, Y, Z. Ini budaya swipe dan press button, kalau nggak menarik di swipe, sudah selesai," ujarnya.
Banyu berharap anak muda mau bergabung dalam kegiatan sosial dan politik. Namun, ia tak ingin memaksa orang untuk ikut dalam kegiatan politik.
"Saya nggak pernah maksa untuk gabung KBM. Kita hanya sosialisasi lewat media sosial kegiatan kita, bantu warga yang kena bencana misalnya. Nanti mereka lihat, wah menarik, dan akan tertarik hingga bergabung," ujarnya.
Putra budayawan Erros Djarot ini mengatakan, PDIP sejak dulu adalah tempatnya anak muda bernanung. Salam Metal (Merah Total/Menang Total/Mega Total) yang disosialisasikan PDI Perjuangan sekarang ini sudah populer sejak era Orde Baru.
“Sejak dulu PDI Perjuangan semangatnya anak muda, euforianya anak muda,” katanya.