Golkar Nilai Wajar NasDem Jagokan Surya Paloh sebagai Kandidat Cawapres
"Wajar dong kader Partai NasDem memuji Ketua Umum NasDemnya, Surya Paloh," ujar Ace, dalam peaan singkatnya kepada Tribunnews.com
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Golkar Ace Hasan Syadzily menanggapi santai pernyataan politisi NasDem Kisman Latumakulita yang menyebut Ketum Surya Paloh unggul dibanding kandidat calon Wakil Presiden (cawapres) lainnya.
Menurut anggota Komisi II DPR RI itu, para kader partai pasti akan memuji Ketum partainya, termasuk yang dilakukan oleh Kisman.
"Wajar dong kader Partai NasDem memuji Ketua Umum NasDemnya, Surya Paloh," ujar Ace, dalam peaan singkatnya kepada Tribunnews.com, Kamis (1/3/2018).
Politisi Nasdem, Kisman Latumakulita mengklaim Surya Paloh memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan Ketua Umum partai lainnya yang berkoalisi dengan pemerintah.
Keunggulan tersebut dianggap layak untuk menjadikan Paloh sebagai cawapres ideal, daripada kandidat lainnya yang memiliki jabatan sama dalam partai, yakni sebagai Ketua Umum.
Baca: Buka Pameran Kampung Hukum, Ketua MA Harap Masyarakat Cerdas Gunakan Media Sosial
Mulai dari Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad 'Romy' Romahurmuziy, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar hingga kandidat lainnya yakni Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.
Sebelumnya, sejumlah nama lainnya juga muncul dalam radar pencalonan Wakil Presiden untuk dipasangkan dengan Presiden RI Joko Widodo yang diprediksi akan kembali memperebutkan kursi RI 1 pada 2019 mendatang.
Nama-nama tersebut meliputi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, hingga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sejumlah partai pun telah mendeklarasikan dukungan terhadap Jokowi dalam Pilpres mendatang.
Tiga diantaranya adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai PDI Perjuangan (PDIP), dan Partai Golkar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.