Sederet Fakta Di Balik Pelantikan Heru Winarko Jadi Kepala BNN: Sepak Terjang Hingga Pesan Jokowi
"Tentu selain kita lanjutkan, kita tingkatkan juga, bagaimana pencegahan, pemberantasan, rehabilitasi yang sesuai undang-undang,"
Penulis: Adi Suhendi
Baca: Kegiatan Penyelidikan KPK di Kendari Harus Jadi Pelajaran Berharga Bagi Pejabat di Sulawesi Tenggara
Karirnya kian moncer usai menjalani pendidikan Sespati II pada 2008.
Usai menempuh pendidikan ia banyak ditempatan di Bareskrim sebagai penyidik di Direktorat Ekonomi Khusus Bareskrim Polri hingga akhirnya dipercaya menjadi Wadir II/Eksus Bareskrim Polri pada tahun 2009.
Kemudian ia digeser menjadi Wadir III/Tipikor Bareskrim Polri pada tahun 2010.
Setelah itu ia ditugaskan di menkopolhukam dari 2010 hingga 2011.
Usai itu, ia menjabat menjadi Kapolda Lampung pada 2012.
Baca: Hujan Duit Akan Berlanjut Esok Hari di Kuningan, Catat Waktunya
Kemudian pada 2015 ia kembali ditugaskan di Kemkopolhukam sebagai Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Menko Polhukam.
Pada tahun yang sama ia pun akhirnya dipercaya menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK hingga akhirnya 2018 dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala BNN.
2. Ketua KPK Senang
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, senang dengan dikatnya Deputi Penindakan KPK, Irjen Heru Winarko, sebagai kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Agus mengaku sangat mendukung langkah pemerintah untuk mengangkat anak buahnya sebagai Kepala BNN.
"Kami sangat mendukung jadi kalau anak buah dipromosikan jadi bintang tiga kan sangat baik," ujar Agus kepada wartawan di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2018).
Menurut Agus, pengangkatan Heru akan menjadi sejarah bagi KPK.