Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Abu Bakar Baasyir Peringatkan Tokoh Politik, Agama, dan Masyarakat Tak Dijadikan Komoditas Politik

menjadi komoditas politik karena permintaan untuk menjadi tahanan rumah baru disampaikan ke publik dalam waktu akhir-akhir ini.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Abu Bakar Baasyir Peringatkan Tokoh Politik, Agama, dan Masyarakat Tak Dijadikan Komoditas Politik
Tribunnews/JEPRIMA
Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir saat tiba di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Kamis (1/3/2018). Abu Bakar Baasyir mendatangi RSCM untuk melakukan kontrol kesehatan atas sakit yang dideritanya. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir, Guntur Fattahillah mengatakan kliennya menyampaikan sendiri peringatan kepada tokoh politik, tokoh masyarakat, dan tokoh agama agar tidak menjadikan dirinya komoditas politik jelang pilkada dan terutama Pilpres 2019.

Guntur menjelaskan bahwa Abu Bakar Ba’asyir mengatakan hal tersebut di sela pemeriksaan kesehatan dirinya Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Kamis (1/3/2018).

Kehadiran Abu Bakar beliau di RSCM memang menjadi perhatian awak media di Jakarta yang menunggu kehadirannya sejak pagi hingga ia meninggalkan RSCM sekitar pukul 17.00 WIB.

“Beliau bilang kepada saya agar tidak dijadikan komoditas politik, katanya suasana sekarang sama dengan jelang tahun 2014. Dalam sepekan terakhir ada yang mengatakan ke publik Ustadz Abu Bakar baiknya dibebaskan, ada yang bilang dibebaskan berobat lalu dibebaskan dari tahanan.”

“Tokoh politik, tokoh agama, tokoh masyarakat mengatakan itu atas dasar pembicaraan empat mata atau beberapa mata lalu mereka naikin beritanya ke publik, model lama. Padahal tak ada keluarga yang memohon,” ungkapnya kepada awak media.

Guntur mengindikasikan Abu Bakar Ba’asyir menjadi komoditas politik karena permintaan untuk menjadi tahanan rumah baru disampaikan ke publik dalam waktu akhir-akhir ini.

Berita Rekomendasi

Sementara Guntur beserta kuasa hukum lainnya dan keluarga telah memperjuangkan hal tersebut dan terus mengurus izin agar Abu Bakar bisa rutin menjalani pemeriksaan kesehatan sejak tahun lalu.

“Janganlah di tahun politik ini beliau dijadikan komoditas politik,” keluhnya.

Abu Bakar Ba’asyir sendiri berada di RSCM untuk menjalani pemeriksaan kesehatan terkait kondisi kesehatannya yang tengah menurun.

Diketahui pula terdapat bengkak di kakinya.

Abu Bakar Ba’asyir dipersilakan untuk kembali ke lapas setelah menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 6,5 jam.

“Pemeriksaan macam-macam seperti cek tensi, cek darah, pemeriksaan jantung, CT-Scan, dan lain-lain. Secara umum dokter mengatakan kondisi beliau tidak memburuk.”

“Tetapi bengkak di kaki ditemukan sejenis kista sehingga perlu kontrol lagi minggu depan,” terangnya.

Oleh karena itu ia meminta institusi-institusi terkait memberi sedikit keleluasaan kepada Abu Bakar Ba’asyir untuk kembali melakukan pemeriksaan kesehatan.

Pada tahun 2004 Abu Bakar Ba’asyir divonis 2,5 tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena terbukti terlibat dalam peristiwa pemboman Hotel JW Marriott Jakarta.

Kemudian tahun 2010 ia kembali divonis 15 tahun penjara oleh PN Jaksel karena terbukti ikut merencanakan dan menjadi penyandang dana pelatihan kelompok bersenjata di Pegunungan Jantho, Aceh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas