BIN Bantah Kehadiran Budi Gunawan di Rakernas PDIP Pengaruhi Suara Masyarakat
Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan (BG) diketahui hadir di Rakernas III PDIP, di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Jumat (23/2) lalu.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan (BG) diketahui hadir di Rakernas III PDIP, di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Jumat (23/2) lalu.
Beredar isu kehadiran BG akan mengganggu dan mempengaruhi suara masyarakat atau demokratis tidaknya, terkait jalannya pilkada dan Pilpres ke depan.
Namun, pihak BIN membantah hal ini. Mereka tidak setuju lantaran BG sekedar memenuhi undangan dari pihak PDIP.
"Kepala BIN hadir di Rakernas PDIP adalah karena undangan. Hal itu biasa terjadi di partai-partai lain, di mana saat ada acara Rakernas partai juga mengundang pejabat publik lainnya," ujar Direktur Publikasi dan Komunikasi BIN, Wawan Purwanto, di Jakarta, Minggu (3/3/2018).
Baca: Keluarga Rhoma Irama Penasaran Motif Pelaku Penembakan Studio Soneta
Baca: Kata Anaknya Soal Peluru Nyasar, Rhoma Irama Anggap Setan Main Tembak-tembakan
Baca: Cari Musuh Gampang, Olla Ramlan Enggan Perkarakan Orang yang Buat Adiknya Celaka
Baca: Ucapkan Terima Kasih untuk Tim Brownis, Widi Mulia Pertanyakan yang Satu Ini
Wawan menjelaskan hadir memenuhi undangan adalah kewajiban, kecuali bila berhalangan hadir. Menurutnya, kehadiran BG adalah tanda untuk menghargai PDIP yang telah mengundangnya.
Apalagi, kata dia, BG hadir secara terbuka dan dapat dilihat oleh khalayak umum termasuk wartawan.
"Sebab Kepala BIN hadir atas undangan resmi, bukan kegiatan tertutup dan tentu saja dimana Presiden hadir pada sebuah kegiatan, Kepala BIN juga wajib mendampingi beliau," ungkapnya.
Ia juga menilai bahwa Kepala BIN harus dekat dengan siapapun, seperti ormas, OKP, Parpol serta berbagai macam kalangan masyarakat. Tak hanya itu, Kepala BIN juga harus turun ke bawah atau jemput bola.
"Tidak sekedar di belakang meja, tetapi harus berbaur dengan semua lapisan, sehingga ada sinergitas dan kedekatan dengan berbagai elemen termasuk parpol," kata Wawan.
Hal ini penting lantaran BIN menjadi pengayom, pelindung masyarakat dan harus bisa bermitra dengan siapapun guna memperoleh informasi valid dari lini terbawah. Dengan begitu, BIN mampu mengamankan negara ini dari berbagai ancaman.
Lebih lanjut, ia membantah suara masyarakat akan berbelok kepada partai lain hanya karena kehadiran seorang pejabat negara hadir pada sebuah acara partai.
"Suara masyarakat tidak lantas berbelok karena kehadiran seseorang ke sebuah acara Rakernas Partai Politik tertentu Sehingga kesimpulannya, adalah bahwa kehadiran Kepala BIN dalam menghadiri undangan resmi Rakernas PDIP di Bali tidak mempengaruhi demokrasi di tanah air," pungkasnya.(*)