Tingkatkan Pariwisata di Pulau Derawan, Kemenhub Kembangkan Bandara Maratua
Hadirnya Bandara Maratua diharapkan mendongkrak pariwisata sekaligus mengembangkan perekonomian daerah setempat.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk meningkatkan potensi pariwisata di Pulau Derawan, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Udara mengembangkan Bandara Maratua di Kalimantan Timur.
Bandara yang beroperasi sejak tahun 2017 telah melayani penerbangan itu kini sudah melayani beberapa maskapai penerbangan.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, hadirnya Bandara Maratua diharapkan mendongkrak pariwisata sekaligus mengembangkan perekonomian daerah setempat.
Baca: Istri Anggota DPR Kunjungi Korban Banjir dan Tanah Longsor di Puncak Bogor
Baca: Nomor 19, Yusril Harap PBB Dapat 9 Persen Suara
Baca: Daripada Capres Tunggal, Yusril: PBB Pilih Kampanyekan Kotak Kosong
Baca: MUI Imbau Kampus Tidak Perlu Atur Larangan Pakai Cadar
"Bandara Maratua ini sebagai penanda kehadiran negara di daerah perbatasan Indonesia dan sekaligus berpotensi mengembangkan perekonomian daerah sekitar dengan pengembangan sektor pariwisata," ujar Agus, Selasa (6/3/2018).
Beroperasinya Bandara Maratua telah memberi kontribusi dalam kenaikan wisatawan tahun 2017 lalu yang meningkat 24 persen.
Terkait dengan potensi wisata di Kepulauan Derawan Kabupaten Berau ini terdapat 44 diving spot yang tersebar di 52 pulau.
Selama ini, area diving tersebut banyak dikunjungi wisatawan mancanegara mulai dari Asia Tenggara hingga Eropa
Kemudian dari sisi bandara, Bandara Maratua mempunyai landas pacu berukuran 1600 m x 30 m, taxiway dengan ukuran 75 m x 18 m dan apron 70 m X 100 m.
Selain itu juga sudah tersedia gedung terminal seluas 600m2 yang dilengkapi gerbang X-ray, lahan parkir kendaraan dan jalan akses dari dan ke bandara.
Maskapai yang beroperasi di bandara ini adalah Susi Air yang menggunakan pesawat Grand Caravan dan Garuda Indonesia dengan menggunakan pesawat ATR 72-600.
"Untuk itu Ditjen Perhubungan Udara bekerjasama dengan Pemda Berau dan Pemprov Kalimantan Timur akan melakukan upaya-upaya agar banyak maskapai luar negeri yang membuka penerbangan di bandara ini," pungkas Agus Santoso.(*)