Ketua DPR: Jokowi Punya Banyak Jurus Komunikasi
sehingga masyarakat lebih memahami pesan-pesan yang disampaikan Jokowi.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengagumi gaya komunikasi politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang piawai dalam menggunakan komunikasi verbal dan non-verbal.
Komunikasi yang dibangun menggunakan bahasa-bahasa yang sederhana dan merakyat, sehingga masyarakat lebih memahami pesan-pesan yang disampaikan Jokowi.
“Figur Presiden Jokowi yang apa adanya dan gaya bahasanya yang sederhana, justru menjadi perhatian masyarakat dan media massa untuk selalu memberitakan keunikannya,” ungkap Bamsoet dalam acara peluncuran buku "Komunikasi Politik Jokowi" di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Bamsoet menilai gaya komunikasi politik Jokowi menjadi tradisi baru di kalangan Istana.
Tradisi baru komunikasi politik Presiden Jokowi tersebut berhasil meruntuhkan sifat kesakralan istana yang dipandang sebelumnya sangat kaku, formal dan penuh protokoler.
"Presiden Jokowi mempunyai banyak jurus komunikasi politik. Politik meja makan, ngeteh di beranda istana, mengenakan sarung sebagai lambang kaum santri, adalah beberapa kepiawaian Presiden dalam membangun persepsi publik.
Gaya komunikasi politik seperti itu berhasil mengubah persepsi istana yang selalu digambarkan penuh formalitas dan protokoler," jelas Bamsoet.
Presiden Jokowi dalam memecahkan persoalan juga cenderung lebih memilih gaya komunisi politik yang halus dan santun. Presiden Jokowi jarang menyanggah atau menjawab tudingan politik yang menyerangnya dengan perkataan, namun menjawab dengan komunikasi non verbal.
“Ketika mendapat serangan keras ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dihalangi Paspampres saat ingin turun mendampingi Jokowi saat penyerahan Piala Presiden 2018 kepada Persija, Jokowi tidak banyak berkomentar. Cukup Jokowi mengajak Pak Anies duduk satu mobil, selesai. Inilah cara-cara komunikasi politik yang efektif," kata Bamsoet.
Politisi Partai Golkar ini melihat kekuatan utama Jokowi adalah karena ia tidak berusaha menjadi orang lain. Presiden Jokowi selalu hadir tanpa "make up" dan kepalsuan. Sehingga masyarakat maupun media massa selalu tertarik memberitakan sosoknya.
Tanpa canggung, Presiden Jokowi juga beberapa kali menggunakan media sosial untuk memperlihatkan kesehariannya kepada masyarakat.
"Masyarakat jadi tahu bagaimana kesehariaan Presiden Jokowi diluar tugas kenegaraan. Melalui vlog, twitter, instagram, maupun instrumen media sosial lainnnya, Presiden Jokowi berhasil menyampaikan pesan bahwa dirinya juga manusia biasa yang juga menjalankan aktivitas kesehariaan seperti kebanyakan orang lainnya," jelas Bamsoet.