Biaya Haji 2018 Naik, Ada Tambahan Jatah Makan Untuk Jemaah
"Di Mekkah itu 29 hari, 9 harinya (jemaah) tidak kita beri makan karena situasi sudah crowded, mereka mau ke Arafah,"
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid menjelaskan alasan mengapa jumlah makan untuk para jamaah haji ditambah dari yang sebelumnya hanya 25 menjadi 40 kali.
Ia mengatakan bahwa panitia nantinya memberikan makan kepada para jemaah selama 20 hari saja, dari 29 hari lamanya jemaah menjalankan ibadah haji.
Baca: Menteri Agama Beberkan Alasan Kenaikan Ongkos Haji 2018
Selama 9 hari, jemaah tidak diberikan makanan karena situasi sangat sulit lantaran para jemaah berjalan menuju Arafah.
"Di Mekkah itu 29 hari, 9 harinya (jemaah) tidak kita beri makan karena situasi sudah crowded, mereka mau ke Arafah," ujar Sodik dalam konferensi pers yang digelar di Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/3/2018).
Baca: Komisi VIII DPR Sebut Kenaikan Biaya Haji 2018 Untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Jemaah
Sedangkan sisanya, yakni 20 hari, para jemaah akan mendapatkan makanan dua kali sehari.
Sehingga jika dikalikan totalnya menjadi 40 kali makan.
"Tapi yang 20 hari nya itu kita beri sehari 2 kali (makan), jadi 40, itu pertimbangan kenapa makan 40 (kali)," jelas Sodik.
Baca: DPR dan Kementerian Agama Sepakat Biaya Haji Untuk 2018 Sebesar Rp 35 Juta Per Jemaah
Ia kembali menekankan 40 kali makan itu karena tidak termasuk 9 hari jamaah menuju Arafah.
"Jadi 20 kali 2 (sama dengan 40), yang 9 (hari) nya tidak kita berikan, kenapa?, karena sudah crowded menjelang persiapan ke Arafah," kata Sodik.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi VIII Ali Taher pun menegaskan bahwa hal itulah yang membuat living cost atau biaya hidup selama beribadah haji menjadi sangat penting bagi para jamaah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.