TP2GD Rekomendasikan Percepatan Gelar Pahlawan Nasional
Ketua Tim P2GD M. Riza Pahlevi Tabrani mengharapkan agar pengusulan pemberian gelar Pahlawan Nasional
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung konsisten perjuangkan pentapan gelar Pahlawan Nasional kepada Letkol Pas (Pur) H. AS Hanandjoeddin, dan Depati Amir.
Dalam rapat yang digelar di kantor Perwakilan PT Timah Tbk di Jakarta Kamis (15/3/2018) lalu, Tim P2GD merekomendasi pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi kedua tokoh asal Babel tersebut. Kemudian dilanjutkan ke Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk diproses lebih lanjut.
Dalam pernyatannya yang diterima tribunnews.com, dijelaskan rapat juga merekomendasikan agar pengusulan dilaksanakan secepatnya oleh Gubernur Babel.
Melalui Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelum batas akhir pengusulan akhir bulan April 2018 dengan kelengkapan berkas yang sudah lengkap.
Ketua Tim P2GD M. Riza Pahlevi Tabrani mengharapkan agar pengusulan pemberian gelar Pahlawan Nasional dapat segera direspon dan direalisasikan Pemerintah.
"Bagi masyarakat Babel, gelar Pahlawan Nasional bagi kedua tokoh ini tersebut sangat penting karena bisa menjadi ikon dan momentum mereka untuk lebih erat bersatu dalam membangun Bangka Belitung. Secara psikologis saya pikir ini sangat wajar," ujar M. Riza yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT. Timah Tbk ini.
"TP2GD Provinsi Babel akan selalu mengawal progres pengusulan ini. Kami juga mengharapkan dukungan dan doa dari masyarakat Bangka Belitung agar perjuangan ini dapat segera berhasil," ujar Riza.
Sekretaris TP2GD Provinsi Babel, Akhmad Elvian menambahkan, pada aspek kelengkapan persyaratan seperti menambah daftar pengabadian nama pada bangunan momumental yang disematkan nama kedua pahlawan tersebut.
Sebagaimana diketahui, nama kedua tokoh ini telah diabadikan sebagai nama bandara di Tanjungpandan Belitung dan Kota Pangkalpinang.
"Khusus pada Hanandjoeddin, perlu lebih kita tambah lagi karena hanya terdapat di bandara Tanjungpandan saja. Adapun untuk Depati Amir, literaturnya harus dilengkapi dengan arsip nasional juga," jelas Elvian.
Untuk target pencapaian pengusulan, Elvian mengharapkan semoga pada perayaan Hari Pahlawan tahun ini sudah muncul nama pahlawan asal Babel. “Kita harapkan Babel mendapatkan Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember nanti,” ujarnya.
Sebelumnya, upaya pengusulan tokoh Dpati Amir dan Hanandjoeddin telah banyak dilakukan berbagai elemen masyarakat Bangka Belitung.
Dijelaskan juga, Februari lalu, salinan dokumen berkas pengusulan H. AS Hanandjoeddin menjadi Pahlawan Nasional, secara resmi disampaikan penulis buku "Sang Elang", Haril M.
Andersen mewakili masyarakat Pulau Belitong kepada Ketua TP2GD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, M. Riza Pahlevi di Pangkalpinang.
Ikatan Karyawan Timah (IKT), karyawan PT Timah Tbk sekaligus bagian dari masyarakat Bangka Belitung menggelar seminar tentang kepahlawanan dua tokoh heroik tersebut bertajuk “Depati Amir dan HAS Hanandjoeddin, Rangkaian Perjalanan Pahlawan Nasional Bangka Belitung”.
Sejumlah pakar ikut terlibat dalam kegiatan tersebut, diantaranya dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM dan Guru Besar Luar Biasa Bidang Hubungan Sejarah Indonesia-Belanda Prof.Dr. Bambang Poerwanto.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof.Dr. Dien Madjid, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UI Prof.Dr. Susanto Zuhdi, Wakil Kepala Pusat Sejarah TNI Kol.Sus TNI Drs. Sudarno.
Rrektor pertama UBB dan adik pejuang revolusi Bangka Belitung Mayor Syafrie Rahman Prof.Dr. Bustami Rachman,M.Sc, serta dosen sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Johan Wahyudi,M.Hum
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.