Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hanura Kubu OSO Nilai Keliru Keputusan PTUN Soal Penundaan SK Kemenkumham

"Daryatmo dan Sudding tak memiliki legal standing mewakili DPP. Partai Hanura yang SK Menteri Hukum dan HAM RI-nya sedang digugat,"

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Hanura Kubu OSO Nilai Keliru Keputusan PTUN Soal Penundaan SK Kemenkumham
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Petrus Selestinus. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP Hanura kubu Oesman Sapta Odang menilai keliru ketetapan majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang mengabulkan gugatan permintaan Partai Hanura kubu Daryatmo-Sudding.

Petrus Selestinus, penasehat hukum DPP Partai Hanura kubu Oesman Sapta Odang, selaku tergugat intervensi, menilai ketetapan majelis hakim PTUN itu hanya sekedar memberikan 'angin surga' bagi kubu Daryatmo dan Sudding.

Baca: SBY: Dulu Saya Memimpin, Kurang Apa Dikritik, Dihujat, Dihajar, Tapi Pemerintahan Tidak Jatuh

Sebab, dalam persidangan berikut, kata dia, putusan sela dapat dibatalkan kembali oleh Majelis Hakim.

Menurut dia, terdapat sejumlah hal mengapa majelis hakim akan membatalkan putusan sela tersebut.

Dia menjelaskan, pertama, tidak ada keadaan yang mendesak yang merugikan Daryatmo dan Sudding.
Kedua, kepentingan umum yang diemban DPP. Partai Hanura sangat dirugikan.

Berita Rekomendasi

Baca: SBY: Kepada Pak Luhut, Kurangi Pernyataan Bernada Ancaman

"Daryatmo dan Sudding tak memiliki legal standing mewakili DPP. Partai Hanura yang SK Menteri Hukum dan HAM RI-nya sedang digugat," kata dia, saat dihubungi, Rabu (21/3/2018).

Selain itu, dia menilai, Surat Keputusan (SK) Kemenkuham nomor M.HH-01.AH.11.01 tahun 2018 yang menjadi objek gugatan hanya bersifat deklaratif tanpa ada diktum yang bersifat perintah untuk melaksanakan sesuatu sehingga tidak diperlukan penundaan atas pelaksanaan.

SK itu berisi tentang Restrukturisasi, Reposisi, dan Revitaliasi Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Hati Nurani Rakyat, Masa Bakti 2015-2020.

Baca: Soal Amien Rais dan Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Pemuda Muhammadiyah Siap Fasilitasi Debat Terbuka

SK ditandatangani Menkumham, Yasonna Laoly.

Sebelumnya, majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) memutuskan mengabulkan permintaan Partai Hanura kubu Daryatmo-Sudding.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas