Zaadit Taqwa Ingatkan Jokowi Banyak PR Jangan Larut Euforia Pilpres
Zaadit pun menyebutkan contoh permasalahan itu, seperti belum terpenuhinya hak-hak dasar
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua BEM UI Zaadit Taqwa mengingatkan Presiden Jokowi mengenai pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam waktu 1,5 tahun masa pemerintahannya.
Zaadit pun menyebutkan contoh permasalahan itu, seperti belum terpenuhinya hak-hak dasar warga Indonesia di daerah timur Indonesia seperti Asmat, Papua.
Kemudian, kisruh plt Gubernur yang digadang-gadang bisa dari lembaga kepolisian serta akan disahkannya draft Kemenristekdikti yang mengatur organisasi kemahasiswaan, salah satu kebebasan bersuara mahasiswa, kebebasan berkumpul.
"Itu menunjukkan kalau misalkan masih ada agenda reformasi yang belum selesai. Padahal tahun ini, 20 tahun agenda reformasi dan kita kawal yang terkait agenda-agenda reformasi," ujar Zaadit di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jl. Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018).
Sehingga, Zaadit meminta agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak larut dalam euforia pilpres 2019 mendatang.
"Banyak PR-nya (Jokowi) masih banyak tugasnya satu setengah tahun lagi di masa pemerintahan. Jadi jangan sampai akhirnya Jokowi terlarut dalam euforia pilpres sampai lupa tugas-tugas yang masih ada," tutur Zaadit.
Meski demikian, ujar Zaadit, sikap Jokowi yang tidak menandatangani UU MD3, disebutkan olehnya merupakan langkah baik seorang Jokowi.
"Jokowi sendiri sikapnya kalau dia tidak ingin menandatangani UU MD3 ini dan mempersilahkan masyarakat untuk men-judicial review, jadi menurut saya itu satu langkah yang cukup baik dari Jokowi misalkan dia menyatakan itu," kata Zaadit.