Amerika-China Perang Dagang, Indonesia Perlu Persiapan Jaga Kawasan
Ia beralasan perang dagang menjadi permulaan atas perang militer, apalagi Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson telah mengirimkan sinyal
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Masalah Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie mengatakan Indonesia perlu menyiapkan diri untuk menjaga kawasan dalam mengantisipasi dampak dari penerapan perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
"Penting Indonesia bersiap-siap bukan bersiap-siap untuk diserang tetapi bersiap-siap mengamankan kawasan, karena inu menjadi alur laut utama untuk terjadinya konstelasi ketegangan sehingga bagaimana pun dampaknya kepada kita," kata Conny di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/3/2018).
Ia beralasan perang dagang menjadi permulaan atas perang militer, apalagi Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson telah mengirimkan sinyal untuk memperkuat militer AS di Laut China Selatan.
"Apapun kita segera merefleksikan diri supaya tidak terkena dampak, bagaimana kita bisa memperkuat negara sendiri," kata Conny.
Kata Conny, China misalkan belajar mengembangkan diri dari sisi industri dan melahirkan kekuatan ekonomi baru berkat dampak perang Amerika dan Timur Tengah pada 30 tahun lalu.
"Harus berani kita sosialisasikan adalah kekuatan militer. Itu sebenarnya memperkuat kekuatan ekonomi bukan dari aspek langsung tetapi tidak langsungnya misalnya pembangunan industri (pertahanan)," kata Conny.
Diketahui, Presiden Amerika Serikat telah menandatangani Surat Keputusan untuk menerapkan tarif perdagangan senilai US$ 60 miliar atau sekitar Rp 827 triliun bagi seluruh barang Cina yang masuk ke negara tersebut di lansir dari laporan Al Jazeera, Jumat (23/3/2018).