Diusulkan PSI Jadi Cawapres Jokowi, Ini Reaksi Ketua Umum GP Ansor
Dari keduabelas calon, salah satu nama yang diusulkan adalah Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengusulkan 12 nama calon wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.
Dari keduabelas calon, salah satu nama yang diusulkan adalah Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
Menanggapi hal itu, Yaqut mengaku kaget. Ia mengatakan tak pernah memikirkan dirinya untuk menjadi Cawapres.
"Terus terang respon pertama saya adalah kaget, karena memang tidak pernah terpikirkan sama sekali," ujar Yaqut, melalui keterangannya, Sabtu (31/3/2018).
Meski tak pernah memikirkan kemungkinan itu, Yaqut berterima kasih kepada PSI atas pengusulan dirinya menjadi salah satu cawapres Jokowi.
Rasa terima kasihnya, lanjut dia, tak lepas karena nama-nama yang muncul pasti telah melalui kajian dan kalkulasi politik yang serius.
"Saya tahu itu karena selaku Ketum GP Ansor memang dekat dengan banyak kalangan, termasuk kawan-kawan di PSI," ungkapnya.
Ia menjelaskan kedekatannya dengan PSI semata-mata karena kesamaan pandang dalam melihat NKRI dan segala persoalannya.
Lebih lanjut, ia mengaku tetap akan fokus menyelesaikan amanah lantaran dirinya selaku Ketum GP Ansor.
"Sekali lagi saya berterima kasih kepada kawan-kawan PSI karena saya yakin ini adalah penghormatan sekaligus kehormatan bagi GP Ansor, yang selama ini konsisten menjaga negeri ini dari setiap usaha untuk merongrongnya," ungkap dia.
Baca: Pertama Kali ke Candi Borobudur, Ini yang Dirasakan Prilly Latuconsina
"Tetapi sementara ini saya masih fokus menyelesaikan amanah saya sebagai Ketum GP Ansor untuk terus mengkader anak muda Indonesia agar terus mencintai negaranya," pungkasnya.
Sebelumnya, 12 nama direkomendasikan oleh PSI untuk menjadi cawapres Jokowi.
Nama-nama yang muncul beragam, mulai dari Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto, Menko Maritim Luhut B Panjaitan, Staf Presiden Moeldoko, Menteri Keuangan Sri Mulyani serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti.
Kemudian ada pula sejumlah pengusaha seperti Chairul Tanjung, Nadiem Makarim, dan Rusdi Kirana.
Beberapa nama lainnya yakni mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan Ketua MK Mahfud MD, Ketua PBNU Said Aqil, serta Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.