Ada Wacana Capres dari Militer, Pengamat: Itu Fenomena Partai Tak Lahirkan Calon Pemimpin
Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan alasan munculnya nama calon presiden atau capres yang berasal dari kalangan militer.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan alasan munculnya nama calon presiden atau capres yang berasal dari kalangan militer.
Ia mengatakan hal itu dapat terjadi karena disinyalir partai politik tak melahirkan calon pemimpin, sehingga, mengambil tokoh lain yang kebetulan berasal dari latar belakang militer.
"Kalau dibilang fenomena, kenapa militer ingin maju. Saya melihatnya bukan fenomena militer ingin maju, fenomenanya adalah para politisi atau para partai tak membuat atau melahirkan calon pemimpin. Sehingga pada akhirnya partai itu mengambil pemimpin dari luar," kata Connie yang ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Menurut Connie, pemimpin dari militer disukai karena dalam tubuh TNI ditanamkan sikap kepemimpinan yang kurang dimiliki oleh partai politik.
"Coba perhatikan partai, begitu dia (parpol) kekurangan satu dua orang dia akan langsung melamar tentara. Ini yang sebenarnya gak boleh terjadi. Karena, itu sebenarnya membuat tentara kita tertarik tarik ke politik," ungkapnya.
Connie pun menyarankan agar partai politik membenahi diri dalam proses rekrutmen sejak awal.
"Sehingga yang jadi itu bukan aktor mendadak karena dia punya nama dan tiba tiba jadi seseorang. Karena leadership dalam aspek kepemimpinan itu memerlukan waktu untuk berkembang," tutur Connie.
"Karena apa, orang lalu tertarik masuk militer, karena mereka sudah dibentuk sejak satuan kecil, apalagi sampai Panglima. Itu menurut saya akan merusak hubungan yang baik antara sipil dan militer. Rakyat akan berpikir seolah-olah militer berpolitik, padahal bukan," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.