Korban Heran, Syahrini Tak Mengecek First Travel Sebelum Habiskan Dana Rp 1,3 Miliar
Di kerjasama itu, Syahrini bersama rombongan sebanyak 12 orang dapat umrah plus jalan-jalan ke Turki dengan fasilitas dari First Travel selama 9 hari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Budi Malau
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Para calon jemaah umrah yang menjadi korban biro perjalanan First Travel, menyesalkan artis Syahrini tidak melakukan rechecking, second opinion atau bahkan investigasi dan audit dahulu sebelum bekerjasama dengan First Travel.
Di kerjasama itu, Syahrini bersama rombongan sebanyak 12 orang dapat umrah plus jalan-jalan ke Turki dengan fasilitas dari First Travel selama 9 hari pada akhir Maret 2017, yang diketahhui menghabiskan dana dari First Travel hingga Rp 1,3 Miliar.
Padahal, saat Syahrini umrah bersama First Travel pada Maret 2017 lalu, saat itu sudah ada ribuan calon jemaah umrah First Travel yang tidak dapat berangkat umrah, bahkan hingga kini.
Hal itu diungkapkan Kuasa Hukum para korban First Travel, Luthfi Yazid, kepada Warta Kota, Senin (2/4/2018).
"Seorang artis yang profesional, sebelum menerima tawaran, mestinya melakukan rechecking, meminta second opinion, atau jika perlu melakukan investigasi atau audit terhadap First Travel," kata Luthfi.
Dengan begitu kata dia, bisa dilihat apakah First Travel, sebagai perusahaan umrah, adalah kredibel atau tidak saat itu.
"Bisa dicek ke Kemenag apakah keuangan First Travel sehat atau bermasalah, sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Agama," kata Luthfi.
Baca: Asisten Google Versi Bahasa Indonesia Resmi Meluncur di Indonesia
Nyatanya kata dia, Syahrini tidak melakukan itu dan menghabiskan dana Rp 1,3 Miliar dari First Travel.
Padahal dana itu, sangat mungkln atau bahkan bisa dipakai untuk memberangkatkan ratusan calon jemaah umrah First Travel.yang tertunda keberangkatannya saat itu.
"Jadi sudah selayaknya dia tobat dan memberangkatkan lagi beberapa jamaah yang tak bisa diberangkatkan oleh First Travel. Terutama jamaah yang mengumpulkan duitnya sedikit demi sedikit dari hasil pensiun, jualan sayur, dagang kecil-kecilan, sopir yang bayar umrah dari hasil uang lembur, yang dhuafa dan semacam itu," kata Luthfi.
Karenanya ia berharap Syahrini tidak hanya memberangkatkan 20 orang calon jemaah umrah First Travel seperti yang sudah dilakukannya beberapa waktu lalu.
"Berangkatkan lah misalnya 300 orang korban First Travel, yang merupakan rakyat kecil seperti penjual sayur, sopir, kaum dhuafa, pensiunan dan semacamnya," harap Luthfi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.